Enik sendiri tidak tahu pasti alamat lengkap Sumarmi, dia hanya tahu Sumarmi berasal dari Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
"Bahkan nama aslinya juga baru tahu kemarin. Biasanya saya hanya memanggilnya mak e saja," ujarnya.
Menurut Enik, apa yang menimpa Sumarmi itu tentu sungguh berat. Sumarmi hanyalah pedagang kecil yang tetap mencoba bertahan di masa sulit ini.
Baca juga: Sumarmi, Nenek Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000, Tidak Terlihat Berjualan
Bahkan selama ini Sumarmi berjualan hanya memanfaatkan teras toko atay lapak kosong yang sekedar dipakai untuk menggelar dagangannya.
Enik lantas membagikan kisah yang menimpa nenek Sumarmi ke sebuah grup Facebook Warga Kecamatan Mojo. Dia berharap semakin banyak masyarakat yang waspada akan penyebaran uang palsu tersebut.
Besoknya Nenek Sumarmi tidak jualan lagi
Setelah kejadian yang menimpa Sumarmi, besoknya ia tidak mengelar lapak dagangnnya lagi.
"Mak' e hari ini enggak jualan. Lapaknya kosong," ujar Enik, Sabtu (7/8/2021).
Lapak dagangannya yang tutup diduga akibat dari peristiwa tertipu uang palsu Rp 100.000 hari sebelumnya.
"Mak'e (Sumarmi) pasti masih sedih dengan kejadian kemarin," kata Enik menduga.
Apalagi, menurutnya barang jualannya sekadar umbi-umbian dan kelasnya emperan toko. Sehingga uang Rp 100.000 tentunya sangat berharga.
"Kok, ya, ada orang tega kayak begitu," lanjut Enik.
Sementar itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Polsek Mojo Ajun Komisaris Priyono mengaku baru mengetahui adanya peristiwa itu.
Dia mengatakan akan menindaklanjutinya.
"Coba kami tindak lanjutinya," ujar AKP Priyono, saat dihubungi, Sabtu (7/8/2021).
(Sumber: Kompas.com/regional Penulis Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.