Vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan Pfizer/BioNTech, yaitu memanfaatkan materi genetik untuk mengirimkan instruksi ke sel manusia agar membuat protein lonjakan virus corona.
Dengan demikian, materi genetik tersebut akan melatih respon imun tanpa mengekspos.
EMA mengatakan, ada efek samping yang umum pada anak-anak mirip dengan orang dewasa.
Ini termasuk rasa sakit dan bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, pembesaran kelenjar getah bening, menggigil, mual, muntah dan demam.
"Efek ini biasanya ringan atau sedang dan membaik dalam beberapa hari setelah vaksinasi," kata EMA.
Baca juga: Gunakan Vaksin Moderna, Vaksinasi Booster Dosis Ketiga Nakes Dimulai
Karena jumlah anak-anak dan remaja yang terbatas dalam penelitian, hal itu tidak dapat mendeteksi efek samping baru yang tidak biasa.
Selain itu, risiko efek samping yang diketahui seperti miokarditis (radang otot jantung) dan perikarditis (radang selaput di sekitar jantung) juga tidak dapat diperkirakan.
"Namun, profil keamanan keseluruhan Spikevax ditentukan pada orang dewasa dikonfirmasi dalam studi remaja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.