Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Vaksin Moderna, Vaksinasi Booster Dosis Ketiga Nakes Dimulai

Kompas.com - 17/07/2021, 18:55 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi memulai program vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan pada Jumat (16/7/2021).

Vaksinasi booster atau vaksinasi Covid-19 dosis ketiga dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Mengutip laman Kemenkes, sebanyak 50 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) serta sejumlah dokter lainnya mendapatkan kesempatan pertama untuk menerima vaksin booster.

Jenis vaksin yang digunakan untuk vaksin booster adalah vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna.

Baca juga: Vaksinasi Dosis Ketiga Sudah Dimulai, Bagaimana Prosedurnya?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)

Nakes senior jadi contoh

Penyuntikan perdana vaksin booster itu disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Budi mengatakan, 50 Guru Besar FKUI dipilih sebagai penerima pertama vaksin booster agar dapat menjadi contoh dan diikuti oleh nakes lainnya tanpa keraguan.

"Harapan kami kalau para senior ini yakin untuk bisa menerima vaksin booster atau vaksin yang ketiga dengan Moderna ini, seharusnya para juniornya, murid-muridnya, juga bisa mengikuti dengan segera," kata Budi.

"Jadi harapan saya segera para nakes ini diberikan booster yang ketiga untuk bisa melindungi mereka sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih tenang," kata Budi melanjutkan.

Budi menambahkan, pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan ini akan lebih mudah mengingat tempat kerja mereka ada di fasilitas layanan kesehatan.

“Kebetulan nakes itu kan kerjanya di fasilitas kesehatan jadi relatif harusnya jauh lebih mudah. Saya lihat (vaksinasi) kemarin itu sekitar 7 minggu atau 8 minggu sudah bisa selesai 1,5 juta, saya harapkan kali ini bisa lebih cepat selesai karena kan hanya satu kali suntik,” kata Budi.

Baca juga: WHO Sebut Vaksin Booster Masih Belum Diperlukan, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com