Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Angka Saturasi Oksigen Normal dan Cara Menaikkannya

Kompas.com - 24/07/2021, 06:03 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Angka saturasi oksigen dan cara menaikkannya perlu diketahui oleh pasien isolasi mandiri Covid-19 sebagai antisipasi dan mencegah kondisi memburuk.

Perlu diketahui bahwa pasien yang melakukan isolasi mandiri atau isoman harus rutin memeriksa kadar saturasi oksigen dalam darah. Caranya adalah menggunakan oximeter.

Untuk tahap pemeriksaannya adalah pertama letakkan ujung jari pada alat berentuk penjepit ini. Kemudian sensor akan menunjukkan angka saturasi oksigen pasien.

Angka saturasi oksigen ini menunjukkan kondisi paru, jantung dan sistem peredaran darah. Jika angkanya menunjukkan normal, maka organ-organ tubuh itu dipastikan masih bekerja baik.

Jika pasien isoman memiliki kadar saturasi oksigen normal, berarti kondisinya stabil dan belum perlu dibawa ke ruma sakit.

Angka saturasi oksigen normal pasien isoman

Kemudian pertanyaannya adalah berapa kadar saturasi oksigen normal bagi pasien isoman Covid-19?

Baca juga: Pasien Isoman Harus Tahu, Berapa Angka Saturasi Oksigen Normal

Berikut rinciannya dilansir dari Kompas Lifestyle:

- 95 -100 : pasin dalam kondisi baik

- 93-94 : pasien perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen

- <92 : pasien harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis

Pasien yang memiliki kadar saturasi oksigen kurang dari 94 harus segera mendapatkan pertolongan medis karena bisa mengancam jiawanya. Kondisi itu disebut hipoksia atau kekurangan oksigen.

Cara menaikkan angka saturasi oksigen

Untuk menaikkan angka saturasi oksigen bagi pasien isoman yang angkanya di bawah 92, ada teknik yang bisa dilakukan. Metode itu disebut teknik proning.

Teknik proning adalah teknik pernapasan untuk menekan gejala pemburukan.

Kementerian Kesehatan melalui akun Instagram resminya menyarankan teknik ini bagi pasien isoman yang bergejala buruk.

Untuk melakukan teknik proning, pasien isoman diharuskan berada di ruangan yang memiliki siruklasi udara baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Tren
Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Tren
3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan 'Vampire Facial'

3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan "Vampire Facial"

Tren
6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Tren
63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com