KOMPAS.com - Siap mengolah daging kurban pada Hari Raya Idul Adha?
Biasanya, daging-daging itu akan diolah menjadi berbagai macam olahan seperti sate, gulai, tongseng, rendang, tengkleng, dan sebagainya.
Nah, ketika kita menyantap hidangan yang bahan utamanya terbuat dari daging merah, pasti kita sudah akrab dengan keberadaan komponen pendampingnya.
Sebut saja sambal kecap, acar, mentimun, tomat, kubis, atau jenis sayuran lain yang diiris tipis.
Untuk sayur, apa fungsi dari sayur-sayuran itu dalam seporsi hidangan daging?
Ada yang menyebut bahwa sayur-sayuran itu untuk mengimbangi kandungan daging yang kerap kali dituduh sebagai penyebab naiknya kolesterol dan tensi darah. Benarkah demikian?
Jawabannya, tidak!
Hal itu disampaikan oleh dokter sekaligus ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen, M.Hum.
"Istilah 'manipulasi' dalam tubuh manusia itu enggak ada. Pertama, jumlahnya saja enggak imbang. Misal, sate 10 tusuk atau gulai 1 mangkok, tapi ketimun 2 iris," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Panduan Shalat Idul Adha di Rumah
Ia menyebutkan, hingga saat ini belum ada referensi yang bisa dijadikan acuan berapa banyak serat yang diperlukan untuk menekan kolesterol dari sebuah hidangan atau bahan makanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.