Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbongkarnya Penimbunan Obat Covid-19, Apa Itu Azithromycin?

Kompas.com - 17/07/2021, 17:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

- obat pereda lainnya.

Baca juga: Selain Menimbun Obat Covid-19, Polisi Sebut PT ASA Sembat Bohongi BPOM tentang Ketersediaan Obat Azithromycin

Banyak jenis obat lain yang ditimbun

Tidak hanya satu obat, polisi juga menemukan jenis obat seperti paracetamol, Dexamethasone, Caviplex, serta sejumlah obat flu dan batuk di gudang penimbunan.

Ratusan boks obat sudah diamankan pihak kepolisian sebagai barang bukti. Ady menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar obat-obatan tersebut dapat dimanfaatkan segera oleh masyarakat.

"Kita akan berkoordinasi dengan criminal justice system supaya bagaimana obat ini juga menjadi termanfaatkan kepada masyarakat karena masyarakat memerlukan obat ini," pungkas Ady.

Pemilik gudang instruksikan tak jual Azithromycin dulu

Kesaksian seorang apoteker PT ASA kepada polisi, mengaku pemilik sempat menginstruksikan untuk tidak menjual Azithromycin terlebih dahulu.

"Salah satu apoteker menjelaskan ada percakapan dengan pemilik PT ASA untuk tidak menjual dulu Azithromycin, jadi ada indikasi untuk ditimbun," kata Ady.

Hal serupa juga dikeluhkan pelanggan PT ASA yang menanyakan ketersediaan obat tersebut. Namun selalu dijawab belum ada.

Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menanyakan stok Azithromycin, pihak perusahaan menyatakan tidak memiliki stok obat tersebut.

Baca juga: Kasus Penimbunan Obat Covid-19 di Kalideres, Polisi Periksa Pegawai PT ASA

Jual obat lebih mahal dari harga eceran

Tidak sebatas menimbun, PT ASA juga menjual obat Azithromycin di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Kami melihat di sini ada kenaikan harga menjadi Rp 3.350 per tablet," jelas Ady.

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan tentang HET obat dalam masa pandemi untuk harga Azithromycin adalah Rp.1.700 per tablet.

Namun PT ASA memalsukan faktur agar tidak kedapatan menjual obat di atas harga eceran.

"Ada upaya mereka untuk mengubah faktur dari pembelian obat ini pada saat kita amankan faktur. Mereka mencoba untuk menurunkan untuk sesuai dengan harga eceran tertinggi, yaitu Rp 1.700," kata Ady.

Baca juga: Jadi Tempat Penimbunan Obat Penanganan Covid-19, Gudang di Kalideres Ditutup Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com