KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tengah ramai diperbincangkan warganet di media sosial.
Ramainya pembahasan soal Satpol PP berawal dari video viral penertiban aturan PPKM Darurat oleh Satpol PP Kabupaten Gowa terhadap warung kopi hingga berujung kericuhan.
Salah satu oknum Satpol PP Gowa diduga melakukan penganiayaan terhadap pasangan suami istri pemilik warung kopi, pada Rabu (14/7/2021) sekitar pukul 20.44 WITA.
Saat ini, terduga penganiaya, MH, yang merupakan Sekretaris Satpol PP Gowa, sudah dinonaktifkan dari jabatannya.
"Sementara dinonaktifkan sebagai sekretaris," kata Kepala Satpol PP Gowa Alimuddin Tiro seperti ditayangkan Kompas TV, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: [HOAKS] Razia Keliling oleh Wali Kota, Satpol PP, dan Satgas Covid-19 di Tasikmalaya
Apa sebenarnya tugas dan fungsi Satpol PP?
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2018, Satpol PP adalah perangkat daerah yang dibentuk untuk menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman serta menyelenggarakan pelindungan masyarakat.
Anggota Satpol PP sebagai aparat pemerintah daerah yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dan diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman serta pelindungan masyarakat.
Satpol PP provinsi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah provinsi.
Sementara, Satpol PP kabupaten/kota dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota.
Tugas
Fungsi
Wewenang
Baca juga: Diduga Aniaya Pasutri Pemilik Warung Kopi, Sekretaris Satpol PP Gowa Dinonaktifkan
Keberadaan Polisi Pamong Praja dimulai pada era kolonial Belanda sejak VOC menduduki Batavia di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Both.
Both memandang perlunya satuan yang bertugas untuk menjaga ketentraman dan ketertiban penduduk karena pada waktu itu Batavia mendapat serangan dari penduduk lokal dan tentara Inggris.