Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka

Kompas.com - 16/07/2021, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

2. Terus mematuhi protokol kesehatan

Kebanyakan serangan panik datang karena ketakutan akan terpapar Covid. Nah, untuk mencegah hal itu, teruslah mematuhi protokol kesehatan.

Ketika Anda sudah mematuhi seluruh protokol kesehatan, perasaan positif akan terbentuk dengan sendirinya.

Baca juga: Stres di Masa Pandemi, Lakukan Ini untuk Jaga Kesehatan Mental

3. Cari teman cerita

Jika perasaan cemas atau panik makin mengganggu, carilah teman untuk bercerita agar beban pikiran bisa dikurangi.

Anda bisa bercerita kepada orang tua, saudara, sahabat, atau ke layanan konseling daring.

4. Sediakan "me time"

Me time adalah meluangkan waktu untuk diri sendiri agar tubuh bisa bahagia, rileks, dan damai.

Caranya, lakukanlah apa yang menjadi kegiatan favorit. Seperti berkebun, memasak, melukis, mamanggang roti dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengenal 4 Hormon Kebahagiaan yang Dapat Mendukung Kesehatan Mental

Penanganan serangan panik pada penderita anxiety

Ilustrasi meditasi di masa pandemifreepik Ilustrasi meditasi di masa pandemi
Jika serangan panik datang, Anda bisa melakukan relaksasi dengan teknik pernapasan.

Carilah posisi duduk atau tidur telentang yang menurut Anda paling nyaman. Dengan mata terbuka atau terpejam, tariklah napas panjang melalui hidung. Tahan 5 hitungan, baru hembuskan kembali melalui mulut.

Teknik mengatur pernapasan ini bisa mengirim sinyal kepada otak untuk rileks, karena napas perlahan dan teratur adalah sinyal bahwa tubuh butuh diistirahatkan.

Latihan pernapasan ini bisa meredakan serangan panik sedikit demi sedikit. Menurunkan tingkat stres secara perlahan namun pasti.

Anda juga bisa bercerita kepada orang terpercaya. Atau berlari  untuk konseling atau konsultasi ke tenaga profesional resmi.

"Berkonsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui kondisi tubuh apakah perlu untuk mengonsumsi obat medis atau berkonsultasi ke psikolog untuk penanganan psikis," begitu pungkas Danti Wulan kepada Kompas.com beberapa hari lalu.  

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental Anak Setelah Setahun Belajar dan Beraktivitas di Rumah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com