KOMPAS.com - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan keterbatasan kapasitas rumah sakit, upaya untuk saling jaga sangat penting dilakukan.
Kata "gotong royong" pun banyak diperbincangkan di media sosial saat Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Akan tetapi, kata "gotong royong" belakangan memiliki dua implementasi yang berbeda dari pemerintah dan warga dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Cerita Lasmiati Jual Nasi Goreng Rp 3.000 Per Porsi, Bisa Laku hingga 300 Piring Sehari
Selama PPKM Darurat, ada banyak sekali unggahan warganet yang menceritakan upaya gotong royong warga dalam membantu sesama.
Di Jogja, misalnya, ada gerakan sosial untuk membagikan nasi gratis kepada yang membutuhkan pasokan makanan, seperti saat sedang isolasi mandiri.
Mereka pun memiliki akun khusus untuk membagikan informasi terkait distribusi nasi gratis di Jogja, yaitu @jogja_nasi di Twitter.
Saling bantu, saling jaga.
Bersama kita bergandengan tangan menghadapi situasi yang tak menentu ini.
Supply makan warga yang isolasi mandiri hingga hari ini berjalan lancar, namun harap dimaklumi bila ada keterbatasan dari kami. Salam. pic.twitter.com/utClfmT17B
— Nasi Gratis Jogja (@jogja_nasi) July 7, 2021
Aksi serupa juga dilakukan oleh warga Kota Madiun, Jawa Timur bernama Nyanyu Verawaty (38).
Baca juga: Cerita Ririn Jual Soto Ayam Rp 2.000 Per Porsi, Berbisnis Sekaligus Berbagi Saat Pandemi
Mbak Uthe, panggilan akrab Nyayu Verawati, menawarkan bantuan makan siang gratis bagi warga yang sementara menjalani isoman.
Syaratnya, cukup memberikan foto pemeriksaan PCR yang menunjukkan hasil positif Covid-19.
Selain gerakan sosial berupa bantuan makanan, sejumlah warga berinisiatif untuk menyediakan informasi dan kontak penting di masa darurat.
Salah satunya adalah melalui laman wargabantuwarga.com.
Partnership Tim #WargaBantuWarga dari KitaBisa.com, Fara Devana mengatakan bahwa Wargabantuwarga adalah inisiatif untuk mengumpulkan beragam informasi mengenai Covid-19.
Ada dua fokus pada gerakan gotong royong ini. Pertama, memberikan informasi terkait Covod-19 dan kontak/akses layanan/alat kesehatan berbasis per provinsi.
Kedua, hotline untuk memudahkan warga yang membutuhkan informasi terkait layanan kesehatan.
Beberapa informasi yang disediakan WargaBantuWarga cukup lengkap, antara lain: