Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Habis Varian Delta, Kini Muncul Varian Kappa, Apa Bedanya?

Kompas.com - 04/07/2021, 16:02 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat koordinasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, Selasa (29/6/2021), mengumumkan mengenai temuan Covid-19 varian Kappa B.1617.1 di wilayahnya.

Sama seperti varian Delta B.1617.2, varian Kappa juga pertama kali ditemukan di India. Kini, varian itu mulai menyebar dan telah teridentifikasi sebanyak satu kasus di wilayah Ibu Kota.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (1/7/2021), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, salah satu faktor yang harus diwaspadai dari varian baru ini adalah kecepatan penyebarannya.

"Tentu dengan adanya varian baru, kita harus lebih waspada karena kecepatan menyebar jadi lebih cepat," kata Widyastuti dalam rekaman suara, Kamis (1/7/2021).

Hasil pelacakan Dinkes DKI terhadap Covid-19 varian baru menggunakan metode whole genome sequencing (WGS), terdapat 128 kasus varian baru di Jakarta yakni 111 varian Delta, 11 varian Alpha, 5 varian Beta, dan 1 varian Kappa.

Baca juga: Varian Kappa Ditemukan di Jakarta, Ini Bedanya dengan Varian Delta

Bukan hanya dapat menyebar lebih cepat, varian baru perlu semakin diwaspadai karena bisa menyerang semua usia, termasuk anak-anak.

Berdasarkan klasifikasi usia, 29 varian baru Covid-19 terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 26 kasus pada usia 6-18 tahun, 71 kasus pada usia 19-59 tahun, dan 2 kasus pada lansia 60 tahun ke atas.

Dilansir dari SBS News melalui KOMPAS.com, berikut ini perbedaan Covid-19 varian Delta dan varian Kappa.

Varian Delta

Kecepatan dan kemudahannya menular membuat varian ini telah menyebar ke lebih dari 80 negara.

Kepala Ilmuwan World Health Organization (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan, jika dilihat dari peningkatan penularannya, bukan tidak mungkin varian Delta menjadi varian dominan secara global.

Baca juga: Studi: Vaksin Moderna Lindungi Tubuh dari Covid-19 Varian Delta

Ketua Epidemiologi Deakin University, Catherine Bennett berpendapat, varian Delta telah menyebar di semua tempat penyebaran Covid-19.

“Ini adalah varian yang kami pantau karena kami melihatnya telah mengalahkan varian lain yang menjadi perhatian,” ucap Bennett.

“(Varian Delta) bisa dengan cepat mengungguli varian lain. Kami melihatnya di Inggris, kami melihatnya di sleruh Eropa, dan kami juga melihatnya di Amerika Serikat (AS). Delta dengan cepat menjadi strain yang dominan,” imbuhnya.

Bennett mengatakan, varian Delta berpotensi 60 persen lebih menular dibandingkan varian lainnya.

Hal itu senada dengan hasil penelitian dari Public Health England yang menyebut bahwa varian Delta mempunyai nilai reproduksi 6,0. Artinya, setiap satu orang yang terinfeksi dapat menginfeksi enam orang lainnya.

Baca juga: Temukan Varian Delta, 4 Negara Ini Pertimbangkan dan Terapkan Lockdown

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com