Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Covid-19, Luhut: Jangan Buat Hoaks, Nanti Kami Tindak

Kompas.com - 04/07/2021, 10:20 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives), Luhut Binsar Pandjaitan berjanji akan menindak tegas pembuat hoaks atau berita tidak benar terkait Covid-19.

"Jangan buat-buat hoaks, berita tidak benar. Nanti akan kami tindak dengan jelas. Sebab ini menyangkut masalah kemanusiaan," ujar Luhut dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan, Sabtu (3/7/2021).

Tak hanya itu, Luhut juga meminta agar oknum yang 'mempermainkan' harga obat untuk terapi pasien Covid-19 ditindak tegas.

Permintaan tersebut dia sampaikan kepada Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto serta pihak kejaksaan.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Sabtu (3/7/2021), Luhut meminta hal tersebut menyusul adanya laporan mengenai kenaikan harga obat terapi pasien Covid-19 hingga berkali-kali lipat.

Baca juga: Luhut Minta Kabareskrim Tindak Oknum yang Mainkan Harga Obat

"Tadi saya sampaikan kepada Kabareskrim, Pak Komjen Agus agar jangan ragu-ragu. Kita dalam kondisi darurat. Saya juga sampaikan ke Kejaksaan bahwa kita harus tindak tegas orang-orang yang main-main dengan angka (harga obat) ini," kata Luhut.

"Saya tidak ada sama dia, tidak ada urusan backing-backing-an. Pokoknya sampai ke akar-akarnya kita cabut saja Pak Agus. Kita tak boleh main-main, kita backup Kementerian Kesehatan," tegasnya.

Luhut pun meminta agar Bareskrim melakukan proses hukum terhadap produsen obat berbahaya, bahkan yang dapat menyebabkan kematian.

"Kalau sampai ada orang meninggal karena obat, gara-gara anda para produsen atau distributor bikin obat tidak benar. Saya minta lakukan patroli, cek di mana," ucap Luhut.

"Kemudian tindakannya tidak usah bertanya, langsung diproses, langsung dihukum saja dan izinnya kalau perlu kita cabut," imbuhnya.

Baca juga: Menko Luhut Berharap Covid-19 Bisa Terkendali Selama 2 Minggu Ini

Luhut pun menegaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sedang kritis hingga dua pekan ke depan. Jumlah kasus positif Covid-19 melonjak tajam, angka kematian pun tercatat semakin tinggi.

Luhut mengungkapkan, kasus harian Covid-19 terus meningkat dalam empat hari terakhir.

Menurut data, terjadi 25.830 kasus positif Covid-19 pada Jumat (2/7/2021). Jumlah penambahan kasus harian tersebut jadi yang tertinggi di Indonesia selama pandemi berlangsung.

Pada hari yang sama, kasus kematian akibat Covid-19 pun meningkat hingga lebih dari 500 orang.

"Beberapa hari ini angka kasus Covid-19 terus naik. Jadi ini 10 hari ke depan menurut hemat saya dan mungkin dua pekan ke depan akan bisa terus naik. Mengapa? Karena inkubasi varian baru masih berjalan," ujarnya.

Baca juga: Rapat dengan Luhut, Apa Masukan yang Diberikan Para Epidemiolog?

Luhut pun berpesan agar semua pihak saling mendukung dan tidak mencari keuntungan pribadi dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

Luhut menekankan agar semua pihak mengikuti peraturan Kementerian Kesehatan dan menjaga harga obat tetap wajar di pasaran selama masa kritis saat ini.

"Kita mengurus oksigen saja sudah pusing. Jangan ditambahi lagi persoalan-persoalan yang tidak perlu atau mencari keuntungan. Maka harga obat-obatan harus wajar. Ikuti peraturan Kementerian Kesehatan," tambah Luhut.

Sumber: KOMPAS.com (Dian Erika Nugraheny/Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com