KOMPAS.com - Pemakaian masker ganda terus dianjurkan untuk mencegah penularan virus corona yang angkanya terus melonjak.
Terlebih merebaknya Covid-19 varian Delta di Indonesia saat ini menimbulkan kekhawatiran bersama.
Sebab varian yang pertama kali dilaporkan muncul di India itu disebut sebagai varian dengan tingkat penyebaran tercepat dan terkuat.
Di sejumlah negara, varian Delta mulai mendominasi angka kasus Covid-19 yang dilaporkan belakangan.
Baca juga: Kombinasi Masker Ganda Rekomendasi CDC, Mengurangi Resiko Penularan
Menyebarnya varian Delta di Indonesia diyakini menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Terbaru, 21.095 kasus Covid-19 dilaporkan pada Sabtu (26/6/20210, rekor tertinggi sejak pandemi dimulai.
Untuk pencegahan, para ahli pun merekomendasikan pemakaian masker dobel. Yaitu kombinasi masker bedah dan masker kain.
Lantas, seberapa besar efektifitas masker ganda mencegah penularan virus?
Dari uji coba yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) diketahui, penggunaan masker ganda efektif mencegah penularan.
Hal itu setelah penelitian melihat efektivitas masker ganda dan 10 kombinasi lainnya, seperti dikutip dari Helathline.
CDC mensimulasikan apa yang akan terjadi saat seseorang batuk dan berada di dekat orang yang mengenakan berbagai kombinasi masker.
Baca juga: Alasan Kenapa Kita Disarankan Pakai Dua Lapis Masker atau Masker Dobel
Kombinasi tersebut meliputi: tanpa masker, masker medis 3 lapis saja, masker kain saja, masker ganda, masker tanpa simpul, dan masker medis yang diikat dan diselipkan.
Mereka menemukan, masker medis saja memblokir 40,2 persen partikel dari simulasi batuk, sedangkan masker kain saja memblokir 44,3 persen.
Sementara itu, partikel yang diblokir melonjak menjadi 92,5 persen ketika keduanya digabungkan, dengan masker kain di atas masker medis.
Baca juga: Varian Delta Menyebar, WHO: Orang yang Sudah Divaksin Harus Pakai Masker
Dalam percobaan kedua, peneliti menemukan masker kain di atas masker medis mengurangi paparan penerima sebesar 82,2 persen.