Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektivitas Masker Dobel: Cegah Partikel hingga di Atas 90 Persen

Kompas.com - 27/06/2021, 13:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pemakaian masker ganda terus dianjurkan untuk mencegah penularan virus corona yang angkanya terus melonjak. 

Terlebih merebaknya Covid-19 varian Delta di Indonesia saat ini menimbulkan kekhawatiran bersama.

Sebab varian yang pertama kali dilaporkan muncul di India itu disebut sebagai varian dengan tingkat penyebaran tercepat dan terkuat.

Di sejumlah negara, varian Delta mulai mendominasi angka kasus Covid-19 yang dilaporkan belakangan.

Baca juga: Kombinasi Masker Ganda Rekomendasi CDC, Mengurangi Resiko Penularan

Picu lonjakan kasus di Indonesia

Menyebarnya varian Delta di Indonesia diyakini menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus yang terjadi beberapa pekan terakhir.

Terbaru, 21.095 kasus Covid-19 dilaporkan pada Sabtu (26/6/20210, rekor tertinggi sejak pandemi dimulai.

Untuk pencegahan, para ahli pun merekomendasikan pemakaian masker dobel. Yaitu kombinasi masker bedah dan masker kain.

Lantas, seberapa besar efektifitas masker ganda mencegah penularan virus?

Efektif memblokir partikel batuk

Dari uji coba yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) diketahui, penggunaan masker ganda efektif mencegah penularan. 

Hal itu setelah penelitian melihat efektivitas masker ganda dan 10 kombinasi lainnya, seperti dikutip dari Helathline.

CDC mensimulasikan apa yang akan terjadi saat seseorang batuk dan berada di dekat orang yang mengenakan berbagai kombinasi masker.

Baca juga: Alasan Kenapa Kita Disarankan Pakai Dua Lapis Masker atau Masker Dobel

Kombinasi tersebut meliputi: tanpa masker, masker medis 3 lapis saja, masker kain saja, masker ganda, masker tanpa simpul, dan masker medis yang diikat dan diselipkan.

Mereka menemukan, masker medis saja memblokir 40,2 persen partikel dari simulasi batuk, sedangkan masker kain saja memblokir 44,3 persen.

Sementara itu, partikel yang diblokir melonjak menjadi 92,5 persen ketika keduanya digabungkan, dengan masker kain di atas masker medis.

Baca juga: Varian Delta Menyebar, WHO: Orang yang Sudah Divaksin Harus Pakai Masker

Hasil terbaik masker ganda

Dalam percobaan kedua, peneliti menemukan masker kain di atas masker medis mengurangi paparan penerima sebesar 82,2 persen.

Selain itu, mengikat dan menyelipkan masker medis mengurangi paparan ini sebesar 62,9 persen.

Ketika sumber batuk tak memakai masker, tetapi penerima menggunakan masker ganda atau masker medis terselip, paparan penerima berkurang masing-masing 83 persen dan 64,5 persen.

Namun, hasil terbaik diperoleh ketika sumber dan penerima memakai masker dobel atau mengenakan masker medis yang diikat dan diselipkan.

Eksposur penerima berkurang 96,4 persen dengan masker ganda dan 95,9 persen dengan masker yang diikat dan diselipkan.

Baca juga: Cara Penggunaan Dua Masker atau Masker Dobel yang Benar

Rekomendasi CDC

CDC saat ini juga merekomendasikan penggunaan masker dobel sebagai cara untuk meningkatkan kesesuaian masker dan mengurangai penyebaran Covid-19.

Menurut laporan CDC, mengenakan masker kain di atas masker medis dapat memberikan kontrol sumber yang jauh lebih baik, serta mengurangi paparan pemakainya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Dobel yang Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com