Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bersatupadu Menghadapi Corona

Kompas.com - 20/06/2021, 12:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MASYARAKAT Jakarta panik akibat seluruh rumah sakit di Daerah Khusus Istimewa Jakarta penuh-sesak dipadati para pasien terpapar angkara murka Corona sehingga banyak pasien Corona tidak dapat memperoleh perawatan rumah sakit .

Rumah sakit penuh

Suatu rasa panik sangat dahsyat yang hanya bisa dirasakan oleh para pasien Corona dan sanak-keluarga akibat tidak ada lagi rumah sakit yang mampu menampung pasien Corona apalagi yang sedang dalam kondisi gawat-darurat.

Di tengah suasana kemelut serba panik itu mendadak tampil secercah harapan. Yayasan Tzu Chi telah resmi membuka dua rumah sakit baru di Cengkareng dan Pantai Indah Kapuk yang sejak resmi dibuka pada tanggal 14 Juni 2021 langsung fokus mengkhususkan diri memberikan perawatan kesehatan bagi para pasien Corona mulai dari yang tahap ringan sampai yang komorbid berat gawat-darurat.

Yang tahap ringan disarankan ke Tzu Chi Hospital Cengkareng sementara yang komorbid berat membutuhkan perawatan gawat-darurat dipersilakan langsung datang ke Tzu Chi Hospital Pantai Indah Kapuk super modern dilengkapi peralatan kesehatan tercanggih untuk melawan Corona.

Para dokter dan perawat di kedua Tzu Chi Hospital siap siaga menyelamatkan para penderita penyakit saluran pernafasan akibat angkara murka virus Corona yang pada pertengahan tahun 2021 justru mengalami perkembangan jenis virus Corona jauh lebih ganas dan lebih cepat menular ketimbang para pendahulunya.

Makin merajalela

Namun ternyata pagebluk Corona makin merajalela sehingga kedua rumah sakit Tzu Chi juga langsung penuh-sesak dipadati para pasien.

Masih banyak pasien Corona tidak dapat memperoleh perawatan di rumah sakit yang mereka butuhkan.

Sungguh layak dihargai dan dihormati gelora semangat pengorbanan para nakes segenap rumah sakit di Indonesia pada masa pelayanan kesehatan menghadapi pagebluk Corona justru sedang sangat dibutuhkan oleh rakyat.

Kini nasib seluruh rakyat Indonesia terletak sepenuhnya pada kebijakan pemerintah pusat mau pun daerah dalam menanggulangi angkara murka Corona.

Namun harus disadari bahwa pemerintah juga tidak berdaya apa pun tanpa dukungan perkenan seluruh rakyat Indonesia mematuhi protokol kesehatan demi menaklukkan Corona bukan untuk keselamatan diri sendiri masing-masing namun keselamatan bersama.

Maka kini adalah hukumnya wajib bahwa seluruh rakyat Indonesia menggalang persatuan dan kesatuan maju tak gentar rawe rawe rantas malang malang putung memperkuat ketahanan tubuh masing-masing demi bersama membasmi angkara murka Corona dari persada Nusantara tercinta ini. Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com