Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Juga Bisa Demam, Ini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 17/06/2021, 18:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Seperti manusia, kucing juga bisa demam. Hal ini terjadi ketika ada infeksi jamur, virus, bakteri dan parasit yang memasuki tubuh kucing dan memicu sistem imun kucing untuk bekerja. 

Untuk mendeteksi demam pada manusia bisa dilakukan dengan cara cukup mudah, yaitu menempelkan punggung telapak tangan di dahi dan kenaikan suhu bisa teraba dengan cukup jelas.

Namun pada kucing, kita tak bisa mendeteksi kenaikan suhu dengan cara yang sama. Kita harus mendekap tubuh kucing untuk merasakan adanya perubahan suhu panas yang lebih terasa daripada biasanya.

Namun untuk memastikan kenaikan suhu pada kucing, tentu saja kita harus menggunakan termometer yang dimasukkan ke anus kucing.

Suhu normal kucing berkisar antara 37 hingga 38 derajat celcius. Di atas itu, kucing bisa dipastikan sudah memasuki kondisi demam.

Baca juga: Beberapa Alasan Mengapa Kucing Menolak Masuk Kotak Pasirnya

Penyebab  dan gejala kucing demam

Ilustrasi termometer. UNSPLASH/DONY WARDHANA Ilustrasi termometer.
Dilansir dari Pets.WebMD, kenaikan suhu tubuh atau hiperthermia pada kucing bisa dipicu oleh beberapa kondisi seperti berikut ini:

  1. Infeksi bakteri, virus dan parasit yang memasuki tubuh kucing.
  2. Pengaruh tumor yang menyerang salah satu organ di dalam tubuh kucing.
  3. Luka dari trauma. Bisa jadi karena kucing habis berkelahi dan timbul luka, atau kucing habis tertabrak kendaraan bermotor dan ada infeksi di tubuhnya.
  4. Beberapa penyakit khusus yang menganggu metabolisme kucing seperti penyakit lupus.

Demam pada kucing bisa mengubah perilaku kucing. Berikut ini adalah beberapa perubahan perilaku pada kucing yang bisa menandakan bahwa mereka tengah demam:

  • Kehilangan selera makan.
  • Depresi dan menarik diri dari kucing lain dan pemiliknya.
  • Terlihat lemas dan lebih sering diam di satu tempat.
  • Gemetar dengan pernapasan yang terlihat lebih cepat.
  • Tak mau minum.
  • Tak mau mandi dan membersihkan badan seperti biasanya.
  • Beberapa kucing juga memiliki gejala penyerta seperti muntah atau diare.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Tidur? Ternyata Ini Alasannya

Cara menangani kucing demam

Ilustrasi kucingPixabay/Pikabum Ilustrasi kucing
Penanganan pertama pada kucing demam bisa Anda berikan jika demam terjadi di malam hari dan klinik dokter hewan bisa dipastikan sudah tak ada lagi yang beroperasional.

Kucing menurunkan subuh tubuhnya lewat kelenjar minyak atau keringat yang ada di telapak kakinya juga dengan bernapas dengan ritme lebih cepat. Jadi untuk menurunkan demam, Anda bisa menempatkan kucing di ruangan yang dingin, gelap dan berlantai sejuk.

Suhu bisa turun ketika telapak kaki kucing menjejak lantai ruangan sehingga mengalirkan suhu dingin ke seluruh tubuhnya. 

Anda bisa pula meletakkan kipas angin di lantai di dekat kucing berbaring untuk menurunkan suhu ruangan yang ada.

Cara ketiga, Anda juga bisa menyemprot bulu kucing dengan air untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya.

Pagi hari ketika praktek dokter hewan sudah tersedia, segera bawa kucing untuk diperiksa secara menyeluruh, untuk mengetahui apa penyebab demam yang ada. 

Baca juga: Mengulik Sakit Gigi pada Anjing dan Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com