Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsang Yin-hung Jadi Wanita Tercepat Taklukkan Puncak Everest

Kompas.com - 31/05/2021, 16:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan guru sekolah dari Hong Kong, Tsang Yin-hung sukses mencatatkan rekor baru untuk pendakian tercepat di gunung Everest oleh seorang wanita.

Kesuksesan Tsang tak lepas dari kepercayaannya akan tujuan yang tinggi.

Seorang pejabat pemerintah Nepal mencatat, Tsang mendaki gunung setinggi 8.848,86 meter itu dalam waktu 25 jam 50 menit.

Wanita berusia 44 tahun itu berhasil mencapai puncak tertinggi pada 23 Mei 2021 dan tiba kembali di Kathmandu pada Minggu (30/5/2021).

"Saya merasa santai dan bahagia, karena saya menetapkan target ini sekitar empat tahun sebelumnya," kata Tsang, dikutip dari AFP.

"Saya selalu berbagi dengan siswa dan teman-teman saya bahwa jika Anda memiliki tujuan tinggi dan berharap tinggi, Anda bisa mencapai tinggi," sambung dia.

Tsang sebenarnya telah mencoba mencapai puncak pada awal Mei, tetapi terhenti oleh kondisi cuaca buruk ketika berada di ketinggian 8.755 meter.

Ia pun harus kembali ke base camp dan mendaki ulang untuk membuat rekornya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penaklukan Pertama Puncak Everest

Tsang dan kisah pendakian Everest

Tsang lahir di China dan pindah ke Hong Kong saat ia berumur 10 tahun bersama keluarganya.

Sejak kecil, ia mengaku suka berolahraga di sekolah dan menjadi salah satu sumber kegembiraannya.

"Ketika saya masih muda, saya biasa berlari di pegunungan, bermain basket, dan melakukan olahraga lainnya," katanya.

Dia mulai berlatih sebagai pendaki gunung 11 tahun lalu dan mendaki Everest pada 2017, wanita pertama dari Hong Kong yang mencapai prestasi itu.

Pada 2018, pendaki Nepal Phunjo Jhangmu Lama menetapkan pendakian tercepat Everest untuk seorang wanita dengan waktu 39 jam 6 menit.

Pencapaian rekor Tsang datang setelah Nepal mengeluarkan 408 izin pendakian Everest untuk musim ini, setelah tahun lalu dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Beberapa kasus virus corona telah dilaporkan di base camp Everest, seiring adanya lonjakan kasus infeksi di Nepal.

Sejauh musim ini, tercatat 350 orang telah mencapai puncak gunung Everest.

Rekor lain yang dipecahkan musim ini termasuk pendakian terbanyak di Everest oleh pendaki Nepal Kami Rita Sherpa yang memecahkan rekornya sendiri dengan puncak ke-25.

Arthur Muir (75) menjadi orang Amerika Serikat tertua yang mendaki puncak tertinggi dunia setelah sukses memecahkan rekor Bill Burke pada 2009 di usia 67 tahun.

Baca juga: Kisah Penaklukan Pertama Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com