Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Longsor Salju Everest, 16 Orang Pemandu Pendakian Tewas

Kompas.com - 18/04/2020, 08:59 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 6 tahun lalu, tepatnya 18 April 2014, terjadi longsor salju di Gunung Everest yang menewaskan 16 orang Sherpa, pemandu pendakian lokal.

Tim penyelamat menemukan 13 jenazah pendakidi longsoran salju.

Namun, Otoritas Nepal terpaksa menghentikan pencarian dan 3 jenazah lainnya tidak ditemukan.

Penghentian pencarian karena cuaca yang buruk mempersulit mereka dalam menentukan lokasi ketiga korban tersebut.

Kemungkinan ketiganya masih terkubur longsoran salju.

Peristiwa itu disebutkan sebagai salah satu bencana paling mematikan yang pernah terjadi di Pegunungan Himalaya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Titanic Tenggelam, 1.500 Orang Meninggal

Kronologi peristiwa

Longsor salju itu terjadi sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat dan menyapu para Sherpa yang saat itu sedang berada di daerah paling berbahaya dari Everest.

Mengutip pemberitaan Harian Kompas, 19 April 2014, pejabat Kementerian Pariwisata Nepal, Krishna Lamsal, mengatakan, para pemandu pendakian meninggalkan base camp Everest untuk memperbaiki tali bagi para pendaki Gunung Everest.

Longsoran salju menghantam mereka di lereng Gunung Everest pada ketinggian 5.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) di area yang dinamai ”Popcorn Field”.

Letaknya berada di bawah Camp 2 pada ketinggian 6.400 mdpl.

Sebuah bongkahan es besar patah atau longsor saat puluhan Sherpa ada di bawahnya.

Bongkahan itu terbelah menjadi potongan kecil dan menyapu mereka yang berada di bawah.

Area ini merupakan salah satu area yang paling berbahaya dalam rute pendakian menuju puncak Gunung Everest yang tingginya 8.830 mdpl.

Salah seorang pemandu pendakian yang selamat, Sherpa Namgyal, mengatakan, dia dan pemandu lainnya selama berjam-jam harus menggali longsoran salju, menarik keluar jenazah para Sherpa lainnya.

”Kami mendengar suara gemuruh dan ketika melihat ke atas, kami melihat bola salju yang masif meluncur turun ke arah kami,” kata Sherpa Namgyal (38), yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest sebanyak 11 kali.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Kargo Fort Stikine Meledak, 1.300 Orang Meninggal

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com