Satu studi memperkirakan, angka itu akan meningkat menjadi 500 transit setahun pada 2030 dan 900 pada 2050.
Opsi ketiga adalah kereta api Trans-Siberia sebagai penghubung ke Eropa dari kota pelabuhan di pantai timur Vladivostok.
Salah satu perusahaan Jepang, Hankyu Hanshin Express, meluncurkan layanan transportasi relnya menggunakan Kereta Api Trans-Siberia pada Januari lalu.
Itu menunjukkan bahwa rute tersebut memakan waktu dua minggu lebih sedikit daripada melalui laut dan setengah harga transportasi udara.
Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Ini Letak Terusan Suez dan Perannya bagi Perdagangan Dunia
Namun, profesor hubungan internasional di Tokyo's International Christian University Stephen Nagi mengatakan, ada risiko yang melekat bagi perusahaan yang menyimpang dari rute Suez.
"Rute pengiriman Arktik tidak dapat beroperasi sepanjang tahun dan jalur rel Trans-Siberia tidak dapat menangani volumenya," kata dia.
"Rusia dan China akan sangat menyukai peluang ekonomi yang datang dengan rute ini, tetapi akan sangat memperumit hubungan diplomatik Jepang dengan AS, misalnya," ujar Nagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.