Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021 Disebut Tersingkat, Apa Artinya?

Kompas.com - 23/05/2021, 10:52 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang berlangsung pada Rabu (26/5/2021) bisa disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Fenomena Gerhana Bulan Total dapat dilihat dari Bumi ketika malam hari.

GBT terjadi ketika bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan dan mengakibatkan Bulan akan tampak sangat gelap.

Saat terjadi GBT, Bulan akan tampak berwarna kemerahan. Oleh karena itu, GBT sering disebut sebagai Blood Moon atau bulan darah.

Diketahui, warna merah darah saat GBT terjadi karena sinar Matahari yang melewati atmosfer Bumi akan tersebar, dibiaskan, dan difokuskan kembali ke Bulan hingga memberikan cahaya yang redup, bahkan gelap.

Baca juga: Lihat Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 di www.bmkg.go.id/gbt

GBT 26 Mei 2021 menjadi gerhana bulan total tersingkat

Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emmanuel Sungging mengungkapkan, GBT yang terjadi pada Rabu (26/5/2021) merupakan gerhana bulan total tersingkat.

"Untuk GBT tanggal 26 Mei 2021 ini puncaknya berlangsung pada pukul 18.09 sampai 18.27 WIB," ujar Emmanuel saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

Menurut dia, durasi selama 14 menit 30 detik ini termasuk singkat karena puncak Gerhana Bulan Total biasanya berlangsung lebih dari 20 menit.

"Bisanya puncak itu bisa lebih dari 20 menit," lanjut dia.

Emmanuel mengatakan, penyebab perubahan durasi ini karena posisi Bulan agak sedikit ke tepi dari bayangan Bumi.

Hal itu merupakan akibat dari formasi Matahari-Bumi-Bulan yang menyebabkan lintasan Bulan agak sedikit di tepi bayang Bumi.

Saat bulan purnama, Matahari dan Bulan akan berada dalam satu garis lurus sehingga cahaya Matahari dapat menerangi permukaan Bulan secara maksimal, dengan Bumi berada di antara keduanya.

Lantaran cahaya Matahari menerangi permukaan Bulan secara maksimal, maka Bulan tampak bulat sempurna dipandang dari Bumi.

Adapun kedudukan membentuk garis lurus seperti itu dikenal dengan istilah oposisi (solar) atau istiqbal.

Jadi, Matahari dan Bulan membentuk sudut 180 derajat satu sama lain dalam perederannya.

Baca juga: Jadwal, Lokasi, dan Cara Menyaksikan Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com