Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Evergreen di Terusan Suez, Jepang Pertimbangkan 3 Opsi Rute Baru

Kompas.com - 23/05/2021, 11:35 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan transportasi Jepang sudah menjajaki rute alternatif antara Asia Timur dan pasar Eropa yang sangat penting.

Masalah yang sedang terjadi setelah kandasnya kapal kontainer, Ever Given milik Jepang, di Terusan Suez pada bulan Maret 2021, telah membuat mereka meningkatkan pencarian rute baru.

Pemilik Ever Given Shoei Kisen Kaisha Ltd., yang berbasis di Jepang juga sangat tidak senang karena telah terjebak dalam sengketa hukum atas kecelakaan tersebut.

Pengadilan Mesir mengabulkan permintaan Otoritas Terusan Suez agar kapal sepanjang 400 meter itu ditahan sampai pemiliknya membayar lebih dari 900 juta dollar AS sebagai kompensasi.

Baca juga: Dituding dalam Kasus Ever Given di Terusan Suez, Ini Tanggapan Marwa Elselehdar

Kapal itu disewa oleh Evergreen Line yang berbasis di Taiwan untuk perjalanan dari Cina ke Rotterdam, Belanda, dan berada di bawah kendali nahkoda lokal untuk melewati kanal.

Ketidakstabilan yang meningkat di Timur Tengah juga menjadi salah satu pertimbangan lainnya. 

"Ini tentunya merupakan langkah yang sangat masuk akal bagi perusahaan Jepang untuk setidaknya mencari rute alternatif, meskipun mereka harus ingat bahwa masing-masing rute tersebut juga memiliki kekurangan," kata profesor kebijakan dan sistem transportasi di Universitas Chubu, Yoshitsugu Hayashi, dikutip dari DW.

Tiga opsi rute

Menurut Hayashi, ada tiga jalur alternatif yang tersedia untuk menghubungkan Asia Timur dengan Eropa, sedangkan yang keempat sedang dalam pengembangan.

Pertama, kembali ke perjalanan mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Rute itu dulunya digunakan sebelum Terusan Suez sepanjang 193 kilometer (120 mil) selesai pada November 1869.

Kelemahannya, rute ini jauh lebih lama dan karena itu lebih mahal daripada alternatifnya.

Opsi kedua yang menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah jalur Arktik, utara Rusia.

Rute ini semakin mudah dilalui berkat lapisan es yang menipis di bulan-bulan musim panas. Ini adalah dampak dari kenaikan suhu global serta peningkatan teknologi kapal yang memungkinkan untuk beroperasi di perairan yang setidaknya sebagian tertutup es.

Kelebihan rute ini adalah perjalanan lebih singkat dari kira-kira 38 hari menjadi hanya 19 hari, sehingga dapat mengurangi bahan bakar.

Pada 2010, hanya 11 kapal yang menyelesaikan perjalanan sepanjang 3.500 kilometer di sepanjang garis pantai utara Rusia. Pada tahun 2020, itu meningkat menjadi 133 kapal.

Satu studi memperkirakan, angka itu akan meningkat menjadi 500 transit setahun pada 2030 dan 900 pada 2050.

Opsi ketiga adalah kereta api Trans-Siberia sebagai penghubung ke Eropa dari kota pelabuhan di pantai timur Vladivostok.

Salah satu perusahaan Jepang, Hankyu Hanshin Express, meluncurkan layanan transportasi relnya menggunakan Kereta Api Trans-Siberia pada Januari lalu.

Itu menunjukkan bahwa rute tersebut memakan waktu dua minggu lebih sedikit daripada melalui laut dan setengah harga transportasi udara.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Ini Letak Terusan Suez dan Perannya bagi Perdagangan Dunia

Risiko

Namun, profesor hubungan internasional di Tokyo's International Christian University Stephen Nagi mengatakan, ada risiko yang melekat bagi perusahaan yang menyimpang dari rute Suez.

"Rute pengiriman Arktik tidak dapat beroperasi sepanjang tahun dan jalur rel Trans-Siberia tidak dapat menangani volumenya," kata dia.

"Rusia dan China akan sangat menyukai peluang ekonomi yang datang dengan rute ini, tetapi akan sangat memperumit hubungan diplomatik Jepang dengan AS, misalnya," ujar Nagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com