Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Ayah Kehilangan Istri dan 4 Anaknya di Gaza Akibat Rudal Israel

Kompas.com - 19/05/2021, 13:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di dalam rumah sakit Gaza, Mohammad al-Hadidi menggendong bayi laki-lakinya bernama Omar.

Omar kini menjadi satu-satunya anak yang dimilikinya, setelah serangan udara Israel menewaskan istri dan empat putranya yang lain di malam hari.

"Aku tidak punya siapa-siapa di dunia selain kamu (Omar)," kata pria berusia 37 tahun itu kepada anaknya, dikutip dari AFP, Senin (16/5/2021).

Setelah serangan itu, petugas penyelamat menarik anak berusai lima bulan itu dari pelukan ibunya yang meninggal dunia pada Sabtu (15/5/2021).

Salah satu kaki mungil Omar mengalami retak di tiga tempat.

Semua anaknya yang lain, Suhayb (13), Yahya (11), Abderrahman (8), dan Osama (6) meninggal dunia dalam serangan itu bersama ibu mereka, Maha Abu Hattab (36).

"Mereka pergi mencari Tuhan, kami tidak ingin tinggal di sini lebih lama lagi," kata ayah yang berduka itu sambil terisak.

"Kami akan segera bertemu mereka, kamu dan aku. Ya Tuhan, biarlah ini tidak terlalu lama," sambung dia.

Duduk di tepi ranjang rumah sakit, Hadidi dengan hati-hati mencium pipi anaknya.

Dalam pelukannya, Omar beristirahat dengan tenang, kaki kanannya menyembul dari baju monyetnya dengan gips. Kelopak matanya memar gelap dan bengkak, sementara wajahnya dipenuhi goresan.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Konflik Israel-Palestina Sulit Didamaikan

Kronologi serangan

Serangan pada Sabtu malam terjadi saat kegembiraan keluarga Muslim berkumpul bersama untuk merayakan Idul Fitri.

Sehari sebelumnya, Jumat (14/5/2021), ibu Omar telah membawanya dan saudara laki-lakinya untuk mengunjungi sepupu mereka di dekat kampa pengungsian Shat di luar Gaza.

"Anak-anak mengenakan pakaian Idul Fitri, mengambil mainan mereka dan pergi ke rumah paman mereka untuk merayakan," kata Hadidi.

"Mereka menelepon di malam hari untuk memohon agar menginap dan saya berkata oke. Saya tidur di rumah sendiri dan tiba-tiba terbangun karena suara bom," sambung dia.

Tak lama kemudian seorang tetangga menelepon untuk mengatakan sebuah rudal Israel telah menghantam rumah saudara iparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com