Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" dan Sejarah Tradisi Halal Bihalal

Kompas.com - 13/05/2021, 13:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sejarah tradisi halal bihalal

Sementara itu, meski istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab, namun ternyata orang Arab sendiri tidak mengerti makna dan esensi dari halal bihalal.

Hal itu karena, tradisi halal bihalal adalah tradisi yang khas dan hanya dijumpai pada komunitas muslim di Indonesia.

Mengutip Kompas.com, 28 Juni 2017, pencetus terminologi halal bihalal adalah KH Wahab Chabullah, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Istilah tersebut muncul sekitar pertengahan Ramadhan pada 1948.

Baca juga: Harlah Ke-95 NU, Bagaimana Sejarah Pendirian Nahdlatul Ulama?

Ketika itu, Presiden Soekarno tengah dihadapkan dengan permasalahan disintegrasi bangsa yang kian memanas pasca-pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dan PKI di Madiun.

Di tengah situasi pelik itu, para elit politik pada saat itu justru saling bertengkar dan tak mau duduk bersama mencari solusi.

KH Wahab Chasbullah, yang dimintai pendapat oleh Bung Karno, kemudian menyarankan acara silaturahim di antara elit politik dengan memanfaatkan momentum Idul Fitri.

Meski sepakat dengan usulan itu, tapi Bung Karno merasa kurang cocok dengan penggunaan kata silaturahim untuk mendinginkan suhu politik saat itu.

Menurutnya, istilah itu terlalu biasa dan harus dicari istilah lain agar pertemuan itu jadi momentum dan mengena bagi para elit politik yang hadir.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Muhammadiyah Didirikan di Yogyakarta, Bagaimana Awal Mulanya?


Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com