Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Juta Kasus Covid-19 Sepekan, India Diminta Lock Down

Kompas.com - 08/05/2021, 08:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India melaporkan rekor kenaikan harian lainnya sebanyak 414.188 kasus pada Jumat (7/5/2021), sehingga total kasus baru pekan ini menjadi 1,57 juta kasus.

Pakar medis mengatakan tingkat Covid-19 yang sebenarnya di India adalah lima hingga 10 kali lipat dari penghitungan resmi, dilansir dari Reuters.

Sistem perawatan kesehatan India runtuh karena beban pasien. Rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen medis.

Sementara itu, krematorium tidak dapat menangani jumlah korban meninggal. Proses kremasi bahkan dilakukan di taman dan tempat parkir.

Baca juga: Pemerintah India Sebut Mutan Ganda Terkait dengan Lonjakan Kasus Covid-19

Infeksi menyebar ke pelosok

Ahli pemodelan penyakit terkemuka AS dari University of Washington Chris Murray mengatakan, besarnya infeksi di India dalam waktu singkat menunjukkan varian baru Covid-19 mungkin mengalahkan kekebalan sebelumnya dari infeksi alami.

Infeksi sekarang menyebar dari kota-kota penuh sesak ke desa-desa terpencil yang menampung hampir 70 persen dari 1,3 miliar penduduk.

India bagian selatan kini berubah menjadi episentrum baru virus corona, menyusul India bagian utara dan barat.

Lima negara bagian mengalami lonjakan infeksi harian dari 28 persen menjadi 33 persen dalam tujuh hari pertama Mei.

Di kota selatan Chennai, hanya satu dari seratus tempat tidur yang didukung oksigen dan dua dari seratus tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) kosong pada Kamis (6/5/2021).

Di Bengaluru, hanya 23 dari 590 tempat tidur di ICU yang kosong dan 1 dari 50 tempat tidur dengan ventilator tersisa.

Baca juga: Pemerintah India Sebut Mutan Ganda Terkait dengan Lonjakan Kasus Covid-19

India diminta lock down

Pemimpin oposisi utama India Rahul Gandhi memperingatkan, jika gelombang kedua tidak dikendalikan, hal itu akan menghancurkan India serta mengancam seluruh dunia.

Dalam sebuah surat, Gandhi memohon kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk mempersiapkan penguncian nasional lainnya, mempercepat program vaksinasi di seluruh negeri, serta secara ilmiah melacak virus dan mutasinya.

Menurutnya, India memiliki tanggung jawab di dunia untuk menghentikan pertumbuhan eksplosif Covid-19.

"India adalah rumah bagi satu dari setiap enam manusia di planet ini. Pandemi telah menunjukkan bahwa ukuran, keragaman genetik, dan kompleksitas kita menjadikan India tempat subur bagi virus untuk bermutasi dengan cepat, mengubah dirinya menjadi bentuk yang lebih menular dan lebih berbahaya," tulis Gandhi.

"Membiarkan penyebaran virus yang tidak terkendali di negara kami akan menghancurkan tidak hanya bagi rakyat kami tetapi juga bagi seluruh dunia," sambungnya.

Varian COVID-19 India B.1.617 yang sangat menular telah menyebar ke negara lain seperti Inggris, sehingga memaksa negara-negara untuk membatasi pergerakan dari India.

Sejak dimulainya pandemi, India telah melaporkan 21,5 juta kasus infeksi dengan 234.083 kematian. Saat ini ada 3,6 juta kasus aktif.

Modi telah banyak dikritik karena tidak bertindak lebih cepat untuk menekan gelombang kedua.

Festival keagamaan dan demonstrasi politik yang menarik puluhan ribu orang dalam beberapa pekan terakhir diyakini menjadi penyebab lonjakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com