KOMPAS.com - Grafik kasus infeksi virus corona di dunia masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Senin (10/5/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 158.953.101 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.306.229 orang meninggal dunia, dan 136.479.900 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Baca juga: Update Corona Global: Covid-19 India Menyebar ke Pelosok | Jepang Perpanjang Masa Darurat
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.
Israel menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi, dengan capaian 58,6 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.
Disusul oleh Chile 37 persen, Amerika Serikat 33,7 persen, Bahrain 33,5 persen, kemudian Hungaria 25,8 persen.
Berikut capaian vaksinasi tiap-tiap negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 8 Mei 2021:
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara:
Afrika Selatan
Melansir The Guardian, Minggu (9/5/2021), Afrika Selatan mengumumkan temuan pertama kasus Covid-19 dari varian virus corona B.1.617.2, yang pertama terdeteksi di India.
Melalui akun Twitter resmi, Departemen Kesehatan Afrika Selatan mengumumkan adanya temuan 4 kasus yang terkait dengan varian tersebut.
Selain itu, ditemukan pula 11 kasus yang terkait varian virus corona B.1.1.7, pertama kali terdeteksi di Inggris.
Baca juga: 3 Gejala Varian Baru Covid-19 Afrika Selatan dan Brasil yang Muncul di India
The Network for Genomic Surveillance in SA (NGS-SA) confirmed today that 2 variants of concern, other than the B.1.351 already dominating in South Africa, have been detected. These are: B.1.1.7 (first detected in the UK)- 11 cases. B.1.617.2 (first detected in India)- 4 cases. pic.twitter.com/EigBCcgaJs
— Department of Health (@HealthZA) May 8, 2021
Italia
Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio, Sabtu (8/5/2021) mengatakan, ketentuan baru tersebut akan mulai berlaku paling cepat pertengahan Mei.
Dia menambahkan, tujuan pemberlakuan aturan baru tersebut adalah untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.
Di Maio mengatakan, keputusan itu diambil setelah pertemuan dengan Menteri Kesehatan Roberto Speranza, membahas pelonggaran syarat kunjungan bagi negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.
Ia menyebutkan, kewajiban karantina untuk pelancong dari Amerika Serikat kemungkinan juga akan dicabut mulai Juni.
Sebelumnya, pelancong yang memasuki Italia dari negara-negara Eropa lainnya dan Israel wajib menjalani lima hari karantina dan tes deteksi Covid-19 sebelum kedatangan dan di akhir masa isolasi mereka.
Untuk wisatawan yang datang dari Amerika Serikat, masa karantina yang diperlukan adalah 10 hari.
India
Melansir CNA, Minggu (9/5/2021), India akan merekrut ratusan mantan petugas medis militer untuk mendukung sistem perawatan kesehatannya yang kewalahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan India, Minggu (9/5/2021) dalam sebuah pernyataan resmi,
Kemenhan menyebutkan, sekitar 400 petugas medis diperkirakan akan menjalani kontrak selama maksimal 11 bulan.
India menerima pukulan telak gelombang kedua Covid-19 yang melanda negara itu, dan menyebabkan lonjakan kasus baru serta korban meninggal dunia.
Sistem kesehatan India mengalami kewalahan. Negara itu mengalami kekurangan oksigen, tempat tidur rumah sakit, kamar mayat, serta fasilitas pemakaman/krematorium.
Meski situasi sudah sangat parah, para ahli mengatakan jumlah sebenarnya untuk kasus Covid-19 dan kematian di India bisa jadi jauh lebih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.