Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2021, 07:23 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Foto Nani Apriliani Nurjaman, pengirim sate beracun, yang mengenakan daster viral di media sosial.

Dalam foto itu tampak Nani mengenakan daster warna kuning berdiri di balik jeruji besi.

Belakangan diketahui, foto itu diambil ketika Nani ditahan di kantor Polsek Bantul.

Kapolsek Bantul Kompol B Ayom pun memberikan penjelasan terkait viralnya foto tersebut. Ayom mengatakan foto Nani itu sengaja diambil untuk dikirimkan ke pihak keluaganya agar mereka mengirim pakaian pengganti. Namun, nomor ponsel keluarga yang diberikan Nani ternyata tidak bisa dihubungi.

Baca juga: Foto Nani Pengirim Sate Beracun Dalam Tahanan Beredar Luas, Berawal dari Status WA Istri Polisi

Ayom mengakui, awalnya foto itu menyebar setelah dijadikan story WhatsApp oleh seorang istri polisi. Foto di status WA itu kemudian diunduh oleh teman-temannya hingga kemudian menyebar dan viral.

Kapolsek mengatakan, pihaknya sudah menegur anggotanya.

"Kita kasih teguran karena itu tidak boleh. Tapi kan itu tidak sengaja karena itu untuk pribadi dan istrinya ingin tahu, dikirim terus dijadikan status dan didownload teman-temannya," ucapnya kepada wartawan Selasa (4/5/2021).

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi menyayangkan menyebarnya foto pengirim sate beracun yang mengenakan daser di penjara. Ngadi menyatakan bahwa hal itu seharusnya tidak terjadi.

Pihaknya pun sudah berkordinasi dengan Polsek Bantul terkait foto tersebut.

"Jadi kami koordinasi dengan polsek tempat dia diamankan, kan khusus wanita kan di sana di Polsek perintis (Polsek Bantul) tahanan wanita kok bisa seperti itu," katanya.

Baca juga: Viral Foto Nani Pengirim Sate Sianida Berdaster Dalam Penjara, Diambil Anggota Polsek Bantul, Jadi Status WA Isteri Polisi

Namun demikian, Ngadi memastikan bahwa kondisi Nani sehat di dalam tahanan.

Sate beracun

Sebelumnya, Nani adalah tersangka utama dalam kasus sate beracun di Bantul yang menewaskan seorang anak pengemudi ojek online. Nani dengan sengaja menaburkan racun sianida ke dalam bumbu sate lalu dikirimkan ke suami sirinya. Nani hendak meracun suami sirinya dengan alasan sakit hati.

Namun rencana Nani malah sasaran dan berakhir petaka. Sate beracun yang dikirimkan via ojek online itu ditolak oleh penerima bernama Tomy. Akhirnya sate itu disantap oleh pengemudi ojek bersama anak dan istrinya.

Baru beberapa menit menyantap sate itu, istri dan anaknya tiba-tiba mengalami sakit dan mual. Keduanya kemudian dilarikan ke rumah sakit. Nahas, nyawa sang anak tak bisa diselamatkan hingga akhirnya dinyatakan meninggal.

Baca juga: Foto Nani Pengirim Sate Beracun Menggunakan Daster di Tahanan Viral di Medsos, Ini Penjelasan Kapolsek Bantul

Akibat perbuatannya, Nani terancam hukuman mati karena polisi menganggap bahwa pembunuhan itu sudah direncanakan. Indikasinya adalah bahwa Nani sudah membeli racun tersebut tiga bulan sebelum tragedi itu terjadi. (Penulis: Kontributor Yogyakarta Markus Yuwono | Editor: Khairina)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com