KOMPAS.com - Tomat adalah buah yang tidak tahan lama. Disimpan di suhu ruang hanya bertahan beberapa hari, begitu juga ketika disimpan di lemari pendingin.
Padahal tomat adalah buah penting yang hampir selalu dibutuhkan dalam menggenapi sajian-sajian dapur.
Entah digunakan untuk melengkapi sambal, menyegarkan sayur dan olahan lauk pauk, atau diolah menjadi smoothies yang segar.
Beberapa ahli mengatakan bahwa metode terbaik penyimpanan tomat justru tidak menggunakan bantuan lemari pendingin.
Tomat yang disimpan di suhu ruang, memiliki citarasa dan tekstur yang lebih segar.
Berikut ini, adalah metode terbaik menyimpan tomat ala petani tomat, dilansir dari laman Real Simple.
Baca juga: Timun, Tomat, Jagung, Cabai, Labu, Termasuk Buah atau Sayur?
1. Dinginkan dengan cara alami
Jika Anda memanen tomat dari kebun sendiri, langsung letakkan tomat di bagian rumah yang paling teduh, lembab dan bersuhu sejuk.
Pasca dipanen, tomat akan menaikkan suhu di permukan buahnya. Jika tak distabilkan, maka tomat akan semakin matang dan cepat membusuk.
Hindarikan meletakkan tomat yang habis dipetik di bawah sinar matahari. Sinar matahari bisa menyumbang tambahan panas dan membuat usia simpan tomat tak bisa lama.
2. Simpan di suhu ruang
Lemari pendingin memiliki suhu sangat rendah yang justru bisa mengubah rasa dan tekstur tomat yang ranum segar.
Suhu dingin bisa menghambat kerja enzim yang bertugas mematangkan tomat, menyegarkan rasa tomat, dan mewarnai kulit buah tomat.
Jika Anda menyimpan tomat matang di dalam suhu dingin, maka enzim akan berhenti bekerja dan tekstur rasa tak lagi terasa segar.
Apalagi jika Anda menyimpan tomat setengah matang ke dalam kulkas, tomat tak akan bisa meraih tingkat kematangan yang paling baik, yang berwarna merah merona.