Senyawa yang dapat terbentuk tersebut adalah hidrokarbon polisiklik aromatik dan amina heterosiklik yang bisa muncul saat proses memasak daging pada suhu tinggi.
Senyawa ini disebut memiliki keterikatan dengan risiko kanker yang bisa muncul.
Masih dibutuhkan banyak penelitian mengenai memasak memakai air fryer terhadap munculnya senyawa tersebut.
Hal lain yang perlu diperhatikan, makan terlalu banyak gorengan berpotensi meningkatkan risiko obesitas yang lebih tinggi karena gorengan cenderung memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi.
Baca juga: Benarkah Memasak dengan Air Fryer Dapat Picu Kanker? Ini Penjelasannya
Meskipun memakai air fryer dinilai membantu mengurangi asupan minyak, namun hal yang lebih baik dilakukan adalah membatasi makanan yang digoreng baik memakai air fryer maupun digoreng biasa.
Hal ini karena makanan yang digoreng dengan air fryer mungkin mirip dengan makanan yang digoreng secara konvensional saat memasak dengan minyak.
Sementara banyak mengkonsumsi gorengan dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang negatif.
Untuk kesehatan yang optimal sebaiknya tetap berfokus pada diet yang dipenuhi dengan sayur, buah, biji-bijian dan protein tanpa lemak.
Baca juga: Jumlah Formasi dan Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK Non-guru 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.