KOMPAS.com - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyebutkan, ada fenomena astronomi pada Sabtu (17/4/2021) malam ini.
Fenomena itu adalah Okultasi Mars oleh Bulan atau yang disebut juga Okultasi Lunar (Lunar Occultation).
Okultasi Mars oleh Bulan dapat disaksikan oleh masyarakat dari arah Barat-Barat Laut setelah selesai menunaikan ibadah shalat Tarawih malam ini.
Pada okultasi ini, planet Mars yang berwarna kemerah-merahan akan terhalangi oleh Bulan sabit yang melintas di depannya.
Baca juga: Video Viral Sebut Waspada Arus Meteor, Lapan: Tidak Perlu Khawatir
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lapan Andi Pangerang menyebutkan, Okultasi Mars oleh Bulan tidak akan berdampak apa pun terhadap Bumi.
"Tidak ada (dampak), hanya fenomena astronomis biasa," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
Ia mengatakan, Okultasi Mars oleh Bulan ini menjadi yang pertama untuk Indonesia pada abad ke-21.
Sebelumnya, fenomena ini sempat terjadi pada 1905, 1909, 1921, 1939, 1941, 1950, 1958, 1960, dan 1964.
"Okultasi Mars oleh Bulan akan terjadi lagi pada 3 Oktober 2056, 7 Februari 2098, 28 Juli 2172, dan 2 November 2173," ujar Andi.
Kali ini, fenomena Okultasi Mars oleh Bulan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia kecuali di Pulau Flores bagian timur, Pulau Timor, Kepulauan Maluku, Provinsi papua dan Papua Barat.
Baca juga: Viral Video Meteor Jatuh di Banggai, Ini Penjelasan Lapan
Andi menjelaskan, Okultasi Mars oleh Bulan dapat dilihat dengan mata telanjang dengan berpatokan pada kecerlangan Mars yang tampak.
Tetapi, pengamatan dengan mata telanjang tidak dapat dilakukan jika kondisi langit tertutup oleh awan mendung.
"Asalkan cuaca cerah, juga bebas polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang, fenomena ini bisa terlihat kok," kata Andi.
Namun, untuk lebih jelasnya, masyarakat bisa menggunakan alat bantu berupa teleskop.
"Kalau untuk melihatnya dengan seksama, akan lebih bagus menggunakan teleskop, sehingga kita benar-benar tahu apakah Mars sudah terhalang Bulan atau belum meskipun durasi kontak parsialnya ini belasan detik saja," ujar Andi.