Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Puasa Ramadhan Selama Pandemi Tidak Berbahaya

Kompas.com - 02/04/2021, 19:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian dari Inggris (UK) menemukan bahwa praktik puasa di bulan Ramadhan tidak menyebabkan tingkat kematian Covid-19 lebih tinggi di kalangan Muslim.

Sebelumnya ada asumsi negatif dari politisi bahwa komunitas tertentu, khususnya Muslim bertanggungjawab atas peningkatan kasus tahun lalu.

Namun penelitian itu keluar kurang dari dua minggu sebelum Ramadhan tahun ini dijadwalkan, sehingga dapat membantah hal tersebut.

Baca juga: Jadwal Puasa Ramadhan 1442 H untuk 34 Provinsi di Indonesia

Melansir Al-Jazeera, Kamis (1/4/2021), penelitian itu diunggah di Journal of Global Health.

Penelitian mengungkapkan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Muslim Inggris yang menjalankan ibadah di bulan suci lebih mungkin meninggal karena infeksi virus corona.

Mereka meneliti Muslim di Inggris. Terdapat lebih dari tiga juta Muslim di Inggris, sekitar lima persen dari populasi, dan sebagian besar berasal dari Asia Selatan.

Baca juga: Mengapa Saat Berbuka Puasa Dianjurkan Memakan Makanan Manis?

Laporan itu didasarkan pada analisis komparatif tingkat kematian Covid-19 selama Ramadan tahun lalu, yang dimulai pada 23 April. Itu tak lama setelah gelombang pertama pandemi memuncak di Inggris.

Perayaan biasa dan shalat berjemaah di masjid dibatalkan selama bulan itu, sejalan dengan penguncian nasional.

Para peneliti menganalisis tingkat kematian di lebih dari selusin wilayah otoritas lokal di Inggris di mana populasi Muslim setidaknya 20 persen.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com