Mereka menemukan bahwa kematian terus menurun di daerah-daerah tersebut selama periode Ramadhan.
Lebih lanjut, tren ini berlanjut setelah Ramadhan, menurut laporan itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada efek merugikan yang tertinggal dari puasa di wilayah Muslim.
Melansir Journal of Global Health, para peneliti mengeksplorasi dampak puasa Ramadhan pada kematian akibat Covid-19 di Inggris.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Data dikumpulkan dari kumpulan data Kantor Statistik Nasional (ONS) yang tersedia untuk umum.
Mereka mengidentifikasi 17 otoritas lokal di Inggris di mana populasi Muslim yang diukur pada sensus 2011 mencapai setidaknya seperlima dari populasi.
Populasi Muslim di otoritas lokal ini berkisar dari 20 persen di Rochdale hingga 42 persen di Newham.
Baca juga: Sisi Lain Tri Mumpuni, Ilmuwan sekaligus Ibu yang Menjadi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia