KOMPAS.com – Tak terasa bulan puasa sudah memasuki 10 hari terakhir. Saat berpuasa, salah satu hal yang sering kita dengar adalah saran agar berbuka dengan makanan yang manis.
Lantas apa alasannya, kenapa sebaiknya kita berbuka dengan yang manis?
Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Perdana Samekto mengatakan makanan yang manis umumnya memiliki kandungan gula yang tinggi.
“Apabila dikonsumsi setelah puasa dapat segera membantu kita pulih dan menyegarkan,” terangnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Salah satu contoh makanan yang manis adalah kurma di mana sekitar 70 persen kandungannya adalah gula.
Baca juga: Kurma untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?
Ia menyampaikan, dalam ajaran agama Islam meskipun secara spesifik tidak disebutkan bahwa memakan makanan manis adalah keharusan saat puasa, akan tetapi kurma sendiri adalah salah satu makanan yang dicontohkan untuk dikonsumsi saat berbuka.
“Bahkan yang diutamakan adalah makanan yang segar, yaitu kurma basah. Kurma basah ini per 100 gramnya memiliki kalori setengah dari kurma kering. Apabila tidak ada, barulah mengonsumsi kurma kering atau air,” lanjut dia.
Kurma basah adalah kurma muda yang ditunggu matang sekitar 1-2 minggu.
Adapun kurma kering adalah kurma yang dikeringkan sehingga tahan lama.
Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan