Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zakiah Aini, Lone Wolf, dan Mengapa Aksi Teror Terus Bermunculan?

Kompas.com - 01/04/2021, 20:20 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Jihad tidak dibatasi

Muhammad Sofyan Tsauri alias Abu Ayass, mantan teroris Aceh.KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado Muhammad Sofyan Tsauri alias Abu Ayass, mantan teroris Aceh.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat sekaligus mantan narapidana teroris Sofyan Tsauri.

Ia menyebut lone wolf merupakan serigala sendirian.

Dalam lingkup dunia jihad, lone wolf adalah operasi jihad yang memiliki istilah jihad mikayah.

"Artinya itu jihad yang tidak dibatasi oleh tempat dan waktu, dia adalah kelompok klandestin yang mereka itu berinovasi sendiri, merencanakan, dan melakukan aksi sendiri," ujarnya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Ledakan di Monas, Ini Rentetan Aksi Teror Sepanjang 2019

Sofyan menuturkan, ada beberapa keuntungan bagi pelaku yang melakukan aksi teror dengan lone wolf.

Pertama, tidak memerlukan biaya yang mahal dan yang kedua, aksi ini tidak mudah terdeteksi.

"Dan ini operasi-operasi jihad yang memang skalanya kecil, tetapi membuat repot musuh atau rivalnya. Sehingga di sinilah akhirnya polisi sulit mendeteksi, itulah yang disebut lone wolf," jelas Sofyan.

Baca juga: Melihat Pelibatan Perempuan dalam Aksi Terorisme...

Bak kebaikan, kejahatan juga bisa menular

Sofyan melanjutkan, aksi teror yang belakang terjadi adalah sebuah kejahatan. Dan kejahatan juga dapat menular seperti halnya kebaikan.

Oleh karena itu, Sofyan meminta kepada siapa pun untuk berhati-hati dengan kejahatan yang menular ini.

"Hati-hati dengan kejahatan yang menular ini, seperti termotivasi karena ada aksi pemicu, lalu akhirnya dia ikut-ikutan," kata dia.

Baca juga: Teror Racun Risin terhadap Sederet Tokoh Dunia...

Seperti diketahui, sebelumnya telah terjadi aksi bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021).

Akan tetapi, Sofyan tidak melihat adanya hubungan terikat dari dua kejadian ini.

"Pelaku di Makassar dan Mabes kemarin enggak ada hubungannya, mereka hanya diikat oleh paham saja," jelas Sofyan.

"Karena pahamnya kan udah ke mana-mana ini, tinggal siapa saja yang mau main, tunggu momentum sehingga dapat menginspirasi pelaku yang lain," tambah dia.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, dan Karopenmas Divisi Humas Polri Bridgjen Rusdi Hartono tidak juga membalas telepon maupun pesan singkat yang dilayangkan Kompas.com terkait fenomena lone wolf tersebut.

Baca juga: 10 Rencana Listyo Sigit Saat Pimpin Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com