Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pelibatan Perempuan dalam Aksi Terorisme...

Kompas.com - 11/10/2019, 14:09 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto oleh dua orang di di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), mengejutkan publik.

Penusukan terjadi saat Wiranto selesai meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.

Setelah meresmikan gedung tersebut, rencananya Wiranto dan rombongan sempat berhenti di sekitar Alun-Alun Menes, Pandeglang.

Setibanya di Alun-alun, Wiranto disambut oleh Kapolsek setempat. Saat keluar dari mobil, Wiranto diserang oleh seorang pria.

Tak hanya melukai Wiranto, penusukan ini juga melukai ajudannya dan Kapolsek Menes Kompol Daryanto.

Baca juga: Pengamat Terorisme: Ada Pesan di Balik Penusukan Wiranto...

Setelah kejadian, polisi mengamankan dua orang pelaku, seorang laki-laki dan perempuan, berisial SA dan FA.

Dugaan awal polisi, keduanya memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris. Polisi masih melakukan pendalaman apakah keduanya terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon atau JAD Surabaya.

Polisi menyebutkan, FA merupakan istri SA.

Perempuan dalam aksi terorisme

Pelibatan perempuan dalam aksi terorisme di Indonesia bukan hanya kali ini terjadi.

Pengamat terorisme dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Roby Sugara mengatakan, perempuan mulai dilibatkan dalam aksi terorisme ketika paham ISIS menyebar di Indonesia.

"Perempuan mulai ikut terlibat sejak ISIS ada untuk kasus teroris di Indonesia," ujar Roby saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

"Awalnya, teroris adalah hanya menjadi tugas laki-laki, tetapi lama kelamaan perempuan juga ikut terlibat," lanjut dia.

Menurut Roby, dalam beberapa kasus, anak-anak juga dilibatkan dalam aksi terorisme.

Baca juga: Penusukan Wiranto dan Seruan Jokowi Perangi Terorisme...

Pelibatan perempuan dan anak dinilainya untuk mengembangkan jangkauan aksinya. Pola ini dilakukan oleh kelompok teroris ISIS.

"Untuk kasus teroris yang dilakukan oleh ISIS, polanya keluarga," jelas dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com