Dikatakan virus yang sangat mirip telah ditemukan di trenggiling, yang merupakan jenis mamalia lain, tetapi juga mencatat bahwa cerpelai dan kucing rentan terhadap virus Covid-19, yang menunjukkan bahwa mereka juga bisa menjadi pembawa.
Baca juga: Menurut WHO, Ini 3 Alasan Penting Mengetahui Asal-Usul Virus Corona
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bahwa dia telah menerima laporan tersebut selama akhir pekan dan mengatakan akan disampaikan secara resmi pada hari Selasa.
“Kami akan membaca laporan dan membahas, mencerna isinya dan langkah selanjutnya dengan negara-negara anggota,” kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa.
"Tapi seperti yang telah saya katakan, semua hipotesis ada di atas meja dan menjamin studi lengkap dan lebih lanjut dari apa yang telah saya lihat sejauh ini," lanjut Tedros.
Dia menolak berkomentar apakah tekanan politik telah mempengaruhi laporan tersebut.
Draf laporan tidak meyakinkan apakah wabah dimulai di pasar makanan laut Wuhan yang memiliki salah satu kelompok kasus paling awal pada Desember 2019.
Penemuan kasus lain sebelum wabah pasar Huanan menunjukkan kemungkinan telah dimulai di tempat lain.
Baca juga: Menilik Penyelidikan WHO soal Virus Corona di Wuhan, seperti Apa?
Tetapi laporan tersebut mencatat mungkin ada kasus yang lebih ringan yang tidak terdeteksi dan itu bisa menjadi hubungan antara pasar dan kasus sebelumnya.
“Karena itu, tidak ada kesimpulan pasti tentang peran pasar Huanan dalam asal mula wabah, atau bagaimana infeksi masuk ke pasar, saat ini dapat ditarik,” tulis laporan itu.
Pasar menjadi lokasi awal karena beberapa kios menjual berbagai hewan - dan beberapa bertanya-tanya apakah mereka telah membawa virus baru ke Wuhan.
Laporan tersebut mencatat bahwa berbagai produk hewani - termasuk segala sesuatu mulai dari tikus bambu hingga rusa, sering kali dibekukan - dijual di pasar, begitu pula buaya hidup.
Laporan itu juga menepis kemungkinan virus melarikan diri dari laboratorium di Wuhan, sebuah teori spekulatif yang diungkapkan salah satunya oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Dikatakan, kecelakaan laboratorium semacam itu jarang terjadi dan laboratorium di Wuhan yang menangani virus korona dan vaksin dikelola dengan baik.
Juga dicatat bahwa tidak ada catatan virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 di laboratorium mana pun sebelum Desember 2019 dan bahwa risiko menumbuhkan virus secara tidak sengaja sangat rendah.
Baca juga: Seperti Ini Kondisi di Wuhan Jelang Tahun Baru Imlek 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.