Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Setahun Lalu, Kita Semua Diminta Bekerja dan Belajar dari Rumah...

Kompas.com - 15/03/2021, 14:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Menurut Hening, pada awalnya memang banyak yang terkejut, tidak percaya, dan masih menolak untuk mengikuti kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Pada akhirnya, karena terpaksa dan situasi, hal yang terus dilakukan setiap hari akhirnya menjadi kebiasaan yang secara tidak langsung akan menetap dan terus dilakukan," kata Hening, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (15/3/2021).

Hening mengatakan, situasi pandemi seperti yang terjadi sejak setahun lalu memang menimbulkan rasa jenuh bagi banyak orang.

Kendati demikian, dia menyebut, manusia senantiasa berusaha mencari jalan keluar terbaik dari situasi yang menjemukan itu.

"Pada akhirnya, kalau saya lihat, individu itu pintar-pintar untuk mengakali dirinya sendiri supaya tidak jenuh. Entah dia gardening, jalan pagi atau pergi sama komunitas keliling naik sepeda walau cuma setengah jam. Masing-masing individu berbeda-beda cara mengatasinya," kata dia.

"Yang awalnya kebosanan sifatnya stuck dan bingung, blunder, tidak tahu harus bagaimana, nah kondisi berikutnya orang akan menemukan pola untuk mengatasi hal itu. Ini sesuatu yang baik," ujar Hening.

Masih akan bekerja dari rumah

Meski sudah satu tahun berjalan, kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) belum menunjukkan tanda-tanda akan dicabut dalam waktu dekat.

Masih banyak perusahaan yang menerapkan WFH.

WFH dinilai berperan penting dalam penanganan pandemi di Indonesia, yang hingga saat ini belum memperlihatkan tanda-tanda pelandaian kurva kasus Covid-19.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, WFH selama pandemi masih sangat penting untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

Dicky mengatakan, pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah dapat mengurangi tingkat keterpaparan virus corona bagi pekerja yang memiliki komorbid.

Selain itu, kebijakan tersebut juga mampu mendorong pelandaian kurva kasus Covid-19 di Indonesia, meski belum optimal.

"Setidaknya ada bisa yang mengerem, tidak semuanya memperburuk tapi ada yang peran bisa mengerem itu, itu satu yang penting dari WFH," kata Dicky, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (15/3/2021).

Baca juga: 2 Ancaman Keamanan Siber Saat Bekerja dari Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com