Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi N439K Disebut Menurunkan Efikasi Vaksin, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 14/03/2021, 09:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mutasi virus corona N439K yang sudah terdeteksi di 30 negara, disebut  lebih "pintar" dari mutasi virus corona sebelumnya.

Epidemiolog Indonesia di Griffith Univeristy Australia, Dicky Budiman, mengatakan, mutasi virus ini merupakan mutasi dari varian virus corona yang terdeteksi pertama kali Inggris.

Ia mengingatkan, kemunculan mutasi N439K merugikan dan berbahaya.

Salah satu kemampuan N439K yang patut diwaspadai adalah mutasi ini dapat menurunkan efikasi vaksin Covid-19.

Efikasi atau kemanjuran adalah kemampuan suatu vaksin dalam mencegah penyakit dalam keadaan ideal dan terkontrol, dengan membandingkan kelompok yang divaksin dengan kelompok tidak divaksin/placebo.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini masih melangsungkan vaksinasi yang menyasar ke 30 juta penerima vaksin.

Baca juga: Mengenal Apa Itu N439K, Varian Baru Virus Corona yang Disebut Kebal terhadap Vaksin

Apa dampaknya jika N439K menurunkan efikasi vaksin?

Dicky menjelaskan, dengan kemampuan mutasi N439K menurunkan efikasi vaksin, varian ini bisa menyiasati atau menghindari antibodi.

"Menurunkan efikasi berarti bisa jadi tidak efektif vaksinnya, bisa jadi harus dimodifikasi vaksinnya, diganti vaksinnya atau messenger RNA," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

Ia mengatakan, untuk memodifikasi vaksin yang berbasis m-RNA dibutuhkan waktu sekitar 6 minggu.

Sementara itu, untuk vaksin dengan basis selain m-RNA, membutuhkan waktu lebih lama lagi, bahkan harus dibuat ulang untuk mampu memerangi mutasi N439K.

"Seperti vaksin merek Sinovac dan lainnya harus bikin lagi, jadi merugikan, sangat merugikan," ujar Dicky.

"Oleh karena itulah, makanya perlu sekali adanya pengendalian pandemi, sehingga virusnya enggak leluasa bermutasi," lanjut dia.

Menurut Dicky, vaksin Sinovac dan Sinopharm (asal China), AstraZeneca, dan Sputnik V (asal Rusia) belum dapat mengatasi mutasi N439K.

Ia mengatakan, vaksin yang mampu melawan mutasi N439K adalah Moderna dan Pfizer.

Sebab, dua vaksin ini berbasis m-RNA.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Mutasi Virus Corona N439K

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com