Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mutasi Baru Virus Corona N439K yang Diwaspadai Menyebar di Indonesia

Kompas.com - 12/03/2021, 17:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau agar Indonesia mewaspadai mutasi baru virus corona N439K.

Ketua IDI Daeng M Faqih mengatakan, pemerintah belum lama ini mengumumkan varian B.1.1.7, ternyata terdapat mutasi baru yang berkembang ditemukan di Inggris, yakni N439K.

Mutasi ini dikatakan Daeng, lebih "pintar" dibandingkan dengan virus corona yang ada sebelumnya.

"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," kata Daeng, dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/3/2021).

Lantas, seperti apa fakta-fakta dari varian baru virus corona N439K ini? Simak selengkapnya:

Baca juga: Uji Coba di Inggris, Vaksin Novavax Efektif 96 Persen Lawan Virus Corona

Apa itu N439K

Mutasi baru virus corona N439K pertama kali ditemukan di Skotlandia pada Maret 2020.

Sejak saat itu garis keturunan kedua B.1.258 telah muncul di negara-negara Eropa lain secara independen.

N439K adalah mutasi yang terjadi pada protein spike virus corona yang penyebarannya mirip dengan virus liar.

Penularan

Melansir EurekAlert, Kamis (28/1/2021), peneliti menemukan virus yang membawa mutasi ini sangat tinggi tingkat virulensinya, termasuk kemampuannya menyebar.

Mutasi ini juga mampu mengikat reseptor Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2) dengan lebih kuat.

Melansir News Medical, mutasi N439K ini disebut lebih menular dari strain aslinya, karena adanya ikatan ACE2 yang lebih kuat.

Sejak pertama kali ditemukan pada Maret 2020, hingga Januari 2021, N439K sudah menyebar di lebih dari 30 negara dunia, tidak hanya di Eropa.

Baca juga: Pendaftaran LTMPT untuk UTBK-SBMPTN Ditutup Sore Ini, Perhatikan 3 Hal Berikut Saat Mendaftar

Resistensi

Mutasi N439K diketahui resisten terhadap antibodi pada sekelompok individu.

Ia juga diketahui resisten terhadap banyak antibodi monoklonal sebagai penetralisir.

"Ini berarti virus memiliki banyak cara mengubah domain imunodominan untuk menghindari kekebalan sekaligus mempertahankan kemampuan menginfeksi dan menyebabkan penyakit," kata Direktur Senior Biologi Struktural di Vir Biotechnology Gyorgy Snell.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com