Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Mutasi Virus Corona N439K

Kompas.com - 12/03/2021, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat mewaspadai mutasi baru virus corona, yakni N439K.

Adapun mutasi virus ini merupakan mutasi varian virus corona di Inggris.

Ketua IDI Daeng M Faqih menjelaskan, N439K sudah ditemukan di 30 negara dan disebut lebih cerdas dari virus corona sebelumnya.

"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujar Daeng dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/3/2021).

Bagaimana penjelasan epidemiolog terkait mutasi baru varian virus corona, N439K ini? Simak ulasannya berikut ini:

Baca juga: IDI Minta Masyarakat Waspadai Penyebaran Varian Baru Virus Corona N439K

Mutasi, bukan varian

Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan, ada hal yang perlu diluruskan dari penyampaian informasi mutasi dan varian virus corona.

"N439K itu mutasinya, kalau variannya ya saat ini ada 4 yang masih menjadi pengamatan dunia, varian di Afrika, New York, Brazil, dan Inggris," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Menurutnya, mutasi virus corona ada banyak. Salah satu bentuk yang merugikan yakni N439K.

"Jadi, mutasi itu yang misal di varian banyak yang diutamakan di Eropa juga ditemukan juga mutasi N439K ini," lanjut dia.

Selain itu, Dicky menyampaikan bahwa berdasarkan data terbaru menunjukkan akuisisi mutasi N439K meningkatkan pengikatan hACE2, yang dapat memiliki implikasi in vivo dalam konteks infeksi (reinfeksi) dan penularan.

Karena mutasi N439K ditemukan di Eropa, mutasi ini juga ditemukan pada varian virus corona B.1.258, tepatnya pada protein spike.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Bukan hal baru

Dicky mengatakan, kemunculan mutasi N439K bukanlah hal baru.

Sebab, mutasi N439K pertama kali terdeteksi di Skotlandia pada Maret 2020.

Selain itu, varian yang membawa mutasi N439K mirip dengan novel coronavirus tipe liar dari Wuhan dalam kemampuannya menyebarkan dan menyebabkan penyakit.

Tetapi, mutasi ini memiliki sifat dapat mengikat lebih kuat ke reseptor ACE2 manusia yang bertindak sebagai virus pintu gerbang untuk memasuki sel inang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com