Akibatnya, kecepatan pencernaan menjadi lebih cepat dengan segala imbasnya.
Salah satunya yakni meningkatnya gula darah.
Baca juga: Apa Itu Hipospadia seperti yang Dialami Eks Pevoli Aprilia Manganang?
Tan mengatakan, selain melibatkan rasa nikmat dan sehat, makan secara benar harusnya dilakukan karena bagian budaya dan komunikasi.
"Selain melibatkan rasa nikmat selain sehat, Karenanya ada interaksi dengan penataan hingga wangi masakan," ujar Tan.
"Selain itu, makan juga bagian dari budaya dan komunikasi. Makan perlahan sambil dinikmati dengan ngobrol bersama keluarga memberi nilai yang tidak bisa diganti," lanjut dia.
Menilik video penghalusan makanan menjadi es krim, Tan menyampaikan bahwa tindakan tersebut hanya untuk menarik perhatian warganet.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar makan secara sehat, yakni dengan tetap melibatkan fungsi fisiologis alat cerna.
Melansir Heathline, pencernaan yang normal dimulai dari mengunyah dengan gigi di mulut.
Mengunyah makanan di mulut akan memberi sinyal pada kelenjar ludah sehingga dapat memproduksi enzim yang membantu memecah makanan.
Begitu masuk ke dalam perut, makanan akan bercampur dengan asam lambung yang akan memecahnya kembali.
Kemudian, di usus kecil, hasil pencernaan akan bercampur dengan enzim pencernaan dari pankreas dan asam empedu dari hati, yang akan dipecah menjadi nutrisi yang dapat diserap ke aliran darah.
Setelah nutrisi terserap, hasil pencernaan akan bergerak ke usus kecil, lalu ke usus besar. Setelah itu, sisanya akan diekskresikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.