Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Mengungkap Antibodi Covid-19 Terbentuk dalam ASI Ibu Menyusui

Kompas.com - 06/03/2021, 12:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dirilis medRvix mengungkapkan terdapat kandungan antibodi virus corona, pada ASI ibu menyusui yang telah divaksinasi.

Studi tersebut dilakukan para ahli yang berbasis di Providence Portland Medical Center di Oregon, Amerika Serikat.

Subjek penelitian adalah wanita menyusui yang menerima vaksinasi Pfizer/BioNTech atau Moderna pada Desember 2020-Januari 2021.

Hasilnya, antibodi IgG dan IgA meningkat tajam setelah dosis pertama diberikan. Begitu juga setelah dosis kedua vaksin diberikan.

Bagaimana antibodi terhadap virus corona terbentuk di ASI ibu menyusui? Berikut rangkuman hasil penelitiannya:

Baca juga: 6 Fakta Vaksin AstraZeneca yang Bakal Masuk ke Indonesia

Terbentuk di ASI

Melansir News Medical Life Sciences, vaksin Pfizer/BioNTech atau Moderna yang digunakan merupakan vaksin messenger ribonucleic acid (mRNA) yang mengkode antigen virus Covid-19.

Sebelumnya, tidak ada wanita dalam penelitian ini yang memiliki riwayat infeksi Covid-19.

Dari hasil penelitian, para peneliti menemukan sampel awal dari ASI sebelum vaksinasi dilakukan, tidak memiliki tingkat antibodi yang signifikan terhadap virus.

Sementara itu, antibodi IgG dan IgA yang spesifik untuk antigen lonjakan SARS-CoV-2 meningkat dari hari ketujuh setelah dosis utama kedua vaksin tersebut diberikan.

Dari IgG dan IgA, antibodi IgG mendominasi respons imun humoral.

Tingkat antibodi ASI agak menurun dalam beberapa minggu sebelum dosis vaksin kedua, tetapi meningkat tajam dan tetap tinggi setelah dosis vaksin kedua diterima.

Baca juga: 241 Juta Dosis Vaksin Corona Telah Disuntikkan, Mana Negara Terbanyak?

Meningkatkan imunitas ibu

Lebih lanjut, terdapat perbedaan tingkat antibodi pada wanita menyusui yang divaksinasi dengan wanita menyusui yang sebelumnya telah terpapar virus.

Kelompok yang telah terinfeksi sebelumnya menunjukkan antibodi IgA secara signifikan, sedangkan ASI pada wanita yang diimunisasi mengandung antibodi IgG yang meningkat.

Antibodi IgA paling banyak terlihat pada selaput lendir yang terinfeksi seperti saluran pernapasan, dan biasanya terlihat setelah terkena penyakit pernafasan.

Sementara itu, Imunoglobulin G atau IgG, merupakan antibodi yang lebih umum ditularkan melalui darah, memberikan kekebalan sistemik.

Antibodi IgG lebih mudah terlihat setelah injeksi intramuskular dibandingkan dengan infeksi saluran pernapasan.

Baca juga: Simak, 4 Tahapan Vaksinasi dan Reaksi yang Mungkin Terjadi Setelah Divaksin, Apa Saja?

Melindungi bayi

Meskipun penelitian sangat kecil dan data tentang durasi antibodi dalam ASI masih awal, penemuan ini membawa kabar yang menjanjikan.

Bayi yang diberi ASI dari ibu yang sudah divaksinasi, akan menerima perlindungan, melihat belum ada vaksin Covid-19 yang tersedia untuk kelompok usia ini.

Meski begitu, daya tahan keberadaan antibodi dalam ASI dan kontribusi antibodi terhadap kekebalan bayi harus diperiksa dalam penelitian selanjutnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Organisasi Kesehatan (WHO) telah memberikan panduan vaksinasi bagi wanita hamil.

Namun sampai kini belum ada uji klinis lengkap yang mengamati hasil kemanjuran dan keamanan vaksin selama kehamilan.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Akan Dilaksanakan, Ini Tanggapan Epidemiolog

Vaksin untuk wanita hamil

Uji coba telah dimulai dengan vaksin Pfizer/BioNTech, dengan datanya segera tersedia dalam beberapa bulan mendatang.

Kendati begitu, para ahli menempatkan risiko dan kemanjuran vaksin tidak bisa disamakan pada orang hamil dengan orang menyusui.

Transmisi dari ibu melalui aliran darah plasenta ke janin, berbeda dengan transmisi ibu dari ASI yang tertelan bayi.

Selain itu, perkembangan janin dalam rahim dan waktu penularan zat tertentu selama masa kehamilan, bisa memberikan dampak yang berbeda-beda.

Penelanan ASI ke dalam saluran pencernaan bayi akan memberikan efek yang berbeda, dibandingkan penularan suplai darah plasenta ke janin.

Uji coba vaksin fase kedua dan ketiga pada wanita hamil akan diikuti selama 7-10 bulan setelah uji coba, untuk lebih memahami perkembangan antibodi SARS-CoV-2 pada ibu dan bayi setelah melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com