Setara Institute melakukan pembobotan dengan persentase yang berbeda untuk tiap skor akhir.
Halili menjelaskan bahwa yang menjadi sorotan penilaian ini adalah bagaimana regulasi dan kebijakan yang diterapkan pemerintah di suatu kota.
"Variabel utamanya regulasi pemerintah baik dalam bentuk perencanaan dan kebijakan ya," kata Halili.
Baca juga: Viral, Video Buaya Muara 4 Meter Empaskan Bangkai Dekat Permukiman Warga di Sampit
Adapun indikator dan pembobotan persentasi penilaian kota toleran, meliputi:
Baca juga: Viral Video Pengemudi Mobil Umpat Polantas Usai Dihentikan karena Langgar Lampu Merah
Lebih lanjut, Halili menerangkan bahwa bentuk konkret penerapan regulasi pemerintahan yang toleran dapat dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Praktik toleransi itu sesuatu yang memang diagendakan secara sistematis, direncanakan secara sistematis, bahkan tertuang dalam dokumen pokok di kota itu dalam lima tahun, dalam bentuk RPJMD," jelas Halili.
Berdasarkan studi dalam Indeks Kota Toleran, Halili menilai bahwa Salatiga memiliki RPJMD dengan kualitas yang jauh lebih baik dibanding kota lain pada aspek toleransi.
Ia mencontohkan, RPJMD dalam bentuk besaran alokasi anggaran kerukunan antarumat beragama. Anggaran ini, misalnya, dapat digunakan untuk membantu pengembangan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Karena kalau ada konflik misalnya, FKUB salah satu yang bisa memerankan mediasi dan memfasilitasi. Salah satu bentuk konkret alokasi anggaran untuk kerukunan antarumat beragama itu," katanya lagi.
Baca juga: Video Viral Menghilangkan Bagian Kuning Telur, Mungkinkah Dilakukan?