Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strain B.1.1.7 Ditemukan di Indonesia, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Kompas.com - 03/03/2021, 08:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mutasi virus corona B.1.1.7 yang berasal dari Inggris disebutkan telah terdeteksi di Indonesia pada Selasa (2/3/2021).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa dua kasus mutasi B.1.1.7 ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS).

Perlu diketahui, mutasi virus corona B.1.1.7 disebut lebih menular sebesar 70 persen dibandingkan virus corona varian lain.

Sebab, mutasi virus ini mampu bereplikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Sudah Masuk Indonesia, Ini Informasi Lengkapnya...

Lantas, bagaimana sikap Satgas Covid-19 terkait kemunculan strain B.1.1.7 di Indonesia?

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiu Adisasmito menegaskan, guna mencegah penyebaran virus meluas di Indonesia, pihaknya telah melakukan monitoring dan penjagaan yang ketat di pintu masuk Indonesia.

"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (3/3/2021) pagi.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah tubuh terpapar virus yang menyerang saluran pernapasan itu.

"Selanjutnya merupakan tanggung jawab kita semua mencegah penularan terjadi di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan," lanjut dia.

Baca juga: 7 Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Inggris yang Sudah Masuk ke Indonesia

Kebijakan perjalanan internasional

Selain itu, Wiku menjelaskan bahwa Satgas Covid-19 dalam menetapkan kebijakan pelaku perjalanan internasional selalu berusaha adaptif dengan situasi dan kondisi yang ada, termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan.

Saat ini upaya yang akan dilakukan pemerintah yakni mencegah penularan strain virus baru di tengah-tengah masyarakat.

Lantaran masih berlangsungnya proses vaksinasi di Indoensia, Satgas meminta masyarakat tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi.

Sebab, vaksin hanya mencegah gejala Covid-19 lebih parah jika seseorang terinfeksi Covid-19.

Meski vaksin dapat menyelamatkan nyawa, perubahan perilaku harus menjadi fondasi utama menghentikan penularan virus Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Menilik Varian B117, Mutasi Virus Corona yang Diyakini Lebih Mudah Menular

WHO sebut kasus Covid-19 naik

Berdasarkan analisis terakhir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa ada kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Amerika, Asia Tenggara, Eropa, dan Mediterania Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com