Beberapa minggu kemudian, seluruh kereta terungkap, secara ajaib masih utuh meskipun bagian ruangan yang menampungnya runtuh.
Baca juga: Toko Makanan Jalanan Kuno Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Pompeii
Taman Arkeologi Pompeii memindahkan artefak ke laboratorium untuk menghilangkan material sisa vulkanik. Kemudian mereka akan memulai proses restorasi dan rekonstruksi yang panjang.
Melansir Independent, Minggu (28/2/2021), penggalian dimulai di vila pinggiran kota Civita Giuliana, sekitar 700 meter di utara tembok Pompeii kuno, pada 2017.
Salah satu tujuan dari proyek tersebut adalah untuk melindungi vila dari pemburu harta karun yang telah menggali beberapa terowongan di daerah tersebut. Dua mayat ditemukan dari vila di Civita Guiliana pada November 2020.
Setelah menemukan kereta tersebut, para arkeolog tujuh hari seminggu sejak pertengahan Januari, mencoba untuk merestorasi sisa-sisa kayu dan logam yang rapuh, serta menuangkan plester ke dalam lubang yang ditinggalkan oleh bahan organik saat membusuk.
Baca juga: Sejarah Pompeii, Kota Kuno di Bawah Tumpukan Abu Vesuvius
Sekitar dua pertiga dari Pompeii telah ditemukan sejak reruntuhan itu ditemukan pada abad ke-16. Kota ini adalah rumah bagi sekitar 13.000 orang saat terkubur di bawah abu, batu apung, dan debu.
"Pompeii terus membuat kami takjub dengan penemuannya dan itu akan terjadi selama bertahun-tahun, dengan 20 hektar masih harus digali," kata menteri kebudayaan Dario Franceschini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.