Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Pfizer Palsu Dijual Rp 28 Juta di Meksiko, 6 Orang Ditangkap

Kompas.com - 19/02/2021, 16:33 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemalsuan vaksin corona kembali terjadi. Setelah ramai penangkapan dalang produsen vaksin Covid-19 di China, hal serupa juga terjadi di Meksiko.

Melansir DW, Kamis (18/2/2021), sebuah klinik swasta di Meksiko utara ditemukan menawarkan vaksin virus corona palsu hingga 2.000 dolar atau sekitar Rp 28.130.000.

Setidaknya 6 orang ditangkap di Meksiko utara karena diduga memperdagangkan vaksin virus corona palsu pada Rabu (17/2/2021).

"Kami memiliki bukti langsung bahwa vaksin palsu, dijual hingga 40.000 peso (sekitar 2.000 dollar AS) per dosis," kata Asisten Menteri Kesehatan Hugo Lopez-Gatell dalam konferensi pers.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Vaksin palsu itu disajikan sebagai vaksin BioNTech-Pfizer.

Pihak berwenang menemukan klinik swasta yang menawarkan vaksin palsu untuk dijual di kota Monterrey, di negara bagian perbatasan Nuevo Leon.

Melansir ABC News, Kamis (18/2/2021), klinik yang menjual vaksin Pfizer palsu tersebut adalah “Spine Clinic by Imperio”.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Vaksin dipastikan gratis

Para ahli telah lama mengkhawatirkan kelompok kriminal di Meksiko yang mencoba mencuri, membajak, atau memalsukan vaksin atau obat-obatan selama pandemi.

Vaksin palsu ini adalah kejadian kriminal pertama yang dilaporkan terkait vaksin.

Sebelumnya telah terjadi pembajakan atau pencurian obat-obatan dan oksigen.

Baca juga: Simak, Berikut Tingkat Efikasi 7 Vaksin Covid-19

Sekretaris Keamanan Publik Meksiko Rosa Icela Rodriguez mendesak orang untuk hanya mengunjungi pusat vaksinasi pemerintah dan melaporkan bisnis, rumah sakit, atau situs internet yang menawarkan vaksin kepada pihak berwenang.

Selain itu dia menambahkan bahwa tidak ada entitas swasta yang diizinkan untuk membeli vaksin Covid-19 dari luar negeri untuk tujuan komersial.

Suntikan hanya diberikan oleh pemerintah secara gratis.

Baca juga: Kondisi Kesehatan yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Covid-19

Vaksin dari larutan garam dan air mineral

Meksiko memulai program vaksinasi pada 24 Desember, dimulai dengan tenaga medis dan sejumlah kecil guru di bagian timur negara itu.

Negara itu sekarang telah mengelola lebih dari 1 juta vaksin virus corona. Tetapi belum selesai memvaksinasi 750.000 pekerja perawatan kesehatan garis depan.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, 16 Februari 2021, China menangkap pemimpin dari pembuat vaksin Covid-19 palsu. Pria itu diidentifikasi sebagai Kong.

Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...

Vaksin palsu yang terdiri atas larutan garam dan air mineral itu diselundupkan ke luar negeri, tapi tidak diketahui ke mana barang itu dikirim.

Kong ditangkap bersama 69 orang lainnya karena kejahatan serupa.

Penangkapan itu melibatkan 20 kasus yang terjadi ketika Beijing berjanji untuk menindak vaksin Covid-19 palsu.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Sebagian kasus disebutkan muncul pada akhir tahun lalu, tapi detailnya baru dirilis pada pekan ini.

Menurut putusan pengadilan, Kong dan timnya mendapat untung 18 juta yuan (sekitar Rp 250,6 juta) dengan memasukkan larutan garam atau air mineral ke dalam jarum suntik dan menjajakannya sebagai vaksin Covid-19 sejak Agustus 2020.

Sebanyak 600 vaksin Covid-19 telah dikirim ke Hong Kong pada November lalu, sebelum dikirim ke luar negeri.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Dimulai Hari Ini, Berikut Sasaran Penerima hingga Mekanisme Pendaftarannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Vaksinasi Covid-19 Tahap 2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com