Kecepatan tertinggi Perseverance sebesar 0,1 mil per jam tergolong lambat menurut standar Bumi tetapi lebih cepat dari pendahulunya.
Di sepanjang jalan itu, pesawat jelajah akan menggunakan instrumen baru untuk memindai bahan organik, memetakan komposisi kimia, dan menghentakkan batuan dengan laser untuk mempelajari uapnya.
"Kami ahli astrobiologi telah memimpikan misi ini selama beberapa dekade," kata Kepala Program Astrobiologi, Mary Voytek.
Sebelum sampai ke misi utama, NASA ingin menjalankan beberapa eksperiman.
Di perut Perseverance, NASA menempatkan drone kecil yang akan mencoba penerbangan bertenaga pertama di planet lain.
Drone yang dijuluki Ingenuity harus mencapai daya angkat di atmosfer yang hanya satu persen dari Bumi dalam demonstrasi konsep yang dapat merevolusi cara manusia menjelajahi planet lain.
Eksperimen lain melibatkan instrumen yang dapat mengubah oksigen dari atmosfer, terutama karbon dioksida Mars menggunakan proses elektrolisis untuk menghasilkan 10 gram oksigen per jam.
Idenya adalah bahwa manusia pada akhirnya tidak perlu membawa oksigen mereka sendiri. Hal ini nantinya akan sangat penting untuk bahan bakar roket dan pernapasan.
Sementara itu, dua mikrofon Perseverance akan mencoba merekam suasana suara Mars untuk pertama kalinya, setelah upaya sebelumnya gagal.
Baca juga: Peneliti Ungkap Tanda Kehidupan di Mars: Jejak Air dan Danau Air Asin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.