Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.950.450 orang telah sembuh dan 242.090 orang meninggal dunia akibat infeksi Covid-19.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
4. Rusia
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Rusia terus naik, membuat negara ini berada di urutan keempat dengan kasus infeksi terbanyak di seluruh dunia.
Tercatat ada 12.828 kasus baru harian, sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Rusia sebanyak 4.112.151 kasus.
Dari total kasus infeksi yang ada, sebanyak 3.642.582 orang telah dinyatakan pulih dan 81.446 orang meninggal dunia.
Baca juga: Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...
5. Inggris
Berada di urutan kelima, Inggris melaporkan 4.071.185 kasus positif infeksi virus corona, dengan 12.718 kasus baru dalam satu hari terakhir.
Dari total kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 2.282.703 orang telah dinyatakan sembuh.
Adapun orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2 di Inggris dilaporkan sebanyak 118.933 orang.
Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...
Studi baru yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada Rabu (17/2/2021) mengungkapkan, vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dapat melindungi orang-orang dari varian virus corona baru, termasuk yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, B.1.351.
Untuk penelitian ini, para peneliti di Pfizer dan University of Texas Medical Branch merekayasa versi virus secara genetis untuk membawa beberapa mutasi yang ditemukan di B.1.351.
Peneliti mengujinya terhadap sampel darah yang diambil dari 15 orang yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech sebagai bagian dari uji klinis.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona B1525 Ditemukan di Inggris, Berpotensi Mengkhawatirkan
Sampel serum darah menghasilkan aktivitas antibodi yang kurang menetralkan, ini masih cukup untuk menetralkan virus.
"Meskipun kami belum tahu persis tingkat netralisasi apa yang diperlukan untuk perlindungan terhadap penyakit atau infeksi Covid-19, pengalaman kami dengan vaksin lain memperlihatkan kemungkinan vaksin Pfizer menawarkan perlindungan yang relatif baik terhadap varian baru ini," kata Scott Weaver, Direktur Institute for Human Infections and Immunity di University of Texas Medical Branch dan penulis studi tersebut seperti dilansir dari CNN, 18 Februari 2021.
"Penurunan tingkat netralisasi terhadap varian Afrika Selatan sekitar dua pertiga. (ini) cukup kecil dibandingkan dengan variasi tingkat netralisasi yang dihasilkan oleh vaksin terhadap virus lain yang bahkan memiliki lebih banyak variabilitas dalam urutan proteinnya daripada SARS-CoV-2," lanjut dia.
Baca juga: Sama-sama Gunakan mRNA, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Corona Pfizer dan Moderna?