KOMPAS.com - Hari ini 98 tahun lalu, tepatnya 16 Februari 1923, arkeolog membuka Makam Raja Tutankhamun, Mesir.
Melansir History, arkeolog Inggris yang memasuki ruang pemakaman penguasa Mesir kuno Raja Tutankhamun adalah Howard Carter.
Mengutip The New York Times, 16 Februari 2012, Makam Raja Tutankhamun terletak di Valley of the Kings (Lembah Para Raja), sebelah timur Sungai Nil di Mesir.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Howard Carter, Arkeolog Inggris Penemu Makam Tutankhamun
English Archeologist Howard Carter entering King Tutankhamen’s tomb in Thebes, Egypt, February, 16, 1923 pic.twitter.com/QeuDoHHk8l
— Petros Van Ripper (@PetrosVanRipper) February 18, 2020
Orang Mesir kuno sebelumnya melihat raja-raja mereka sebagai dewa, karena itu mereka dengan hati-hati mengawetkan tubuh raja setelah kematian.
Mereka membuat kuburan rumit yang berisi harta karun untuk menemani para penguasa itu menuju akhirat.
Pada abad ke-19, para arkeolog dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Mesir, di mana mereka menemukan sejumlah makam raja-raja Mesir tersebut.
Banyak dari makam raja-raja Mesir tersebut dibobol oleh perampok dan harta yang berada di makam tersebut dilucuti.
16 February 1923: Howard Carter opens the burial chamber of the tomb of the Pharaoh Tutankhamun (1924 reconstruction): pic.twitter.com/YkWTg07P3t
— Arthur_S (@allanholloway) February 16, 2017
Perburuan Makam Raja Tutankhamun dimulai pada 1907, ketika arkeolog Inggris Edward Russell Ayrton menemukan di sebuah situs di daerah tersebut yang berisi pot, piring, dan benda-benda lain milik Tutankhamun, yang waktu itu relatif tidak dikenal oleh firaun abad ke-14 SM.
Baca juga: Sejumlah Fakta yang Terungkap di Balik Penemuan Makam Raja Tutankhamun
Sponsor Ayrton, yaitu American Theodore M Davis, menyatakan bahwa dia telah menemukan makam Tutankhamun dan menyumbangkan beberapa benda ke Museum Seni Metropolitan New York.
Tapi setelah bertahun-tahun dipelajari, Herbert Winlock, seorang kurator di Met, menemukan bahwa benda-benda yang tersisa dari proses pembalseman dan pemakaman, dan bahwa situs itu sebenarnya bukanlah makam Tutankhamun.
Winlock berteori bahwa Tutankhamun kemungkinan besar dikubur di dekatnya. Arkeolog Inggris Howard Carter berkorespondensi dengan Winlock dan memutuskan untuk mencari makam tersebut.
February 16, 1923: The sepulchral chamber of King Tutankhamun is finally opened by Howard Carter. #Egypt #History pic.twitter.com/nyB3JbR7Qz
— Wendy Brydge ???????? (@WendyLovesJesus) February 16, 2017
Didanai oleh Lord Carnarvon, Howard Carter mulai menggali daerah itu pada tahun 1914 dan tidak menemukan apa pun selama tujuh tahun. Lord Carnarvon mempertimbangkan untuk menyerah.
Pada 4 November 1922, Carter akhirnya menemukan jalan menuju makam Tutankhamun. Setelah tiga minggu menyingkirkan batu dan puing-puing dari koridor di belakang pintu, Carter mencapai pintu kedua yang disegel.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan Makam Raja Mesir Tutankhamun
Dengan Lord Carnarvon sebagai pengawas, Carter membuka pintu sedikit dan mengangkat lilin yang memperlihatkan patung emas, tempat tidur, dan ratusan benda lain di ruangan di belakang pintu.
Carter dan timnya menghabiskan hampir tiga bulan untuk membuat katalog dan memindahkan benda-benda dari kuburan sebelum dia bisa mencapai kuburan itu.