Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Makam Raja Tutankhamun Penguasa Mesir Dibuka

Kompas.com - 16/02/2021, 07:47 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Kemudian pada 16 Februari 1923, Carter mulai menurunkan pintu ke kuburan.

“Akhirnya berakhir dengan wahyu yang luar biasa,” tulis The Times.

Media Amerika Serikat The New York Times menyebut hari itu sebagai hari paling luar biasa dalam seluruh sejarah penggalian Mesir.

Makam raja Mesir

Mereka saat itu dihadapkan pada pemandangan makam raja yang megah, sebuah ruangan yang luas dan didekorasi dengan indah. Terdapat kuil besar yang dilapisi dengan emas bertatahkan dengan faience biru cemerlang.

Konstruksi kayu yang indah ini menjulang hampir ke langit-langit dan memenuhi aula kuburan besar dalam jarak pendek dari keempat dindingnya. Sisi-sisinya dihiasi dengan teks-teks agama yang luar biasa dan simbol-simbol kematian yang menakutkan.

Makam Tutankhamun menjadi makam kerajaan terawetkan terbaik yang pernah ditemukan. Carter menghabiskan delapan tahun berikutnya memindahkan benda-benda dari makam, yang sebagian besar disimpan di Museum Mesir di Kairo atau dipajang dalam tur.

Dia membuka sarkofagus Tutankhamun pada Februari 1924, memperlihatkan mumi firaun untuk pertama kalinya.

Baca juga: Pakar Sejarah Mesir Klaim Raja Tutankhamun Dimakamkan Saat Tengah Ereksi

Muminya tetap berada di makam hingga 2007, ketika dikeluarkan dari sarkofagus, ditempatkan di kotak yang dikontrol iklim dan ditampilkan di sebuah museum di Luxor, Mesir. Mumi tersebut telah dikembalikan ke makam, di mana ia ditampilkan dalam tur.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, para ekskavator di Mesir diizinkan menyimpan setengah dari temuan mereka dan memberikan setengahnya kepada pemerintah Mesir.

Namun, dalam kasus makam "utuh" seperti makam Tutankhamun, pemerintah Mesir menyimpan semuanya.

Pada November 2011, Metropolitan Museum of Art setuju untuk mengembalikan 19 artefak dari makam yang diperolehnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com