Kemudian pada 16 Februari 1923, Carter mulai menurunkan pintu ke kuburan.
“Akhirnya berakhir dengan wahyu yang luar biasa,” tulis The Times.
Media Amerika Serikat The New York Times menyebut hari itu sebagai hari paling luar biasa dalam seluruh sejarah penggalian Mesir.
Carter’s painstaking cataloguing of the thousands of objects in the tomb continued until 1932, most being moved to the Egyptian Museum in Cairo. pic.twitter.com/p7NG016P5e
— Marina Amaral (@marinamaral2) September 7, 2018
Mereka saat itu dihadapkan pada pemandangan makam raja yang megah, sebuah ruangan yang luas dan didekorasi dengan indah. Terdapat kuil besar yang dilapisi dengan emas bertatahkan dengan faience biru cemerlang.
Konstruksi kayu yang indah ini menjulang hampir ke langit-langit dan memenuhi aula kuburan besar dalam jarak pendek dari keempat dindingnya. Sisi-sisinya dihiasi dengan teks-teks agama yang luar biasa dan simbol-simbol kematian yang menakutkan.
Makam Tutankhamun menjadi makam kerajaan terawetkan terbaik yang pernah ditemukan. Carter menghabiskan delapan tahun berikutnya memindahkan benda-benda dari makam, yang sebagian besar disimpan di Museum Mesir di Kairo atau dipajang dalam tur.
Dia membuka sarkofagus Tutankhamun pada Februari 1924, memperlihatkan mumi firaun untuk pertama kalinya.
Baca juga: Pakar Sejarah Mesir Klaim Raja Tutankhamun Dimakamkan Saat Tengah Ereksi
Muminya tetap berada di makam hingga 2007, ketika dikeluarkan dari sarkofagus, ditempatkan di kotak yang dikontrol iklim dan ditampilkan di sebuah museum di Luxor, Mesir. Mumi tersebut telah dikembalikan ke makam, di mana ia ditampilkan dalam tur.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, para ekskavator di Mesir diizinkan menyimpan setengah dari temuan mereka dan memberikan setengahnya kepada pemerintah Mesir.
Namun, dalam kasus makam "utuh" seperti makam Tutankhamun, pemerintah Mesir menyimpan semuanya.
Pada November 2011, Metropolitan Museum of Art setuju untuk mengembalikan 19 artefak dari makam yang diperolehnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.