Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa Tembus 1 Juta? Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 27/01/2021, 14:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dinilai setengah-setengah

Sementara ketika pandemi sudah membesar, upaya deteksi dini akan semakin sulit untuk dilakukan, padahal di sisi lain Indonesia berat untuk bisa menerapkan lockdown.

"Kita harus lakukan itu (deteksi dini sejak awal) sehingga wabah tidak keburu besar, tapi masalahnya kalau ditunda-tunda bisa besar sekali. Pada suatu saat tidak ada pilihan lain selain lockdown," jelas Dicky.

Indonesia, menurut Dicky, pada saatnya dengan terpaksa, entah mampu atau tidak mampu, tidak menutup kemungkinan bisa melakukan lockdown. 

Hal itu karena kondisi semakin buruk dan sudah tidak ada opsi yang tersisa untuk menyelamatkan masyarakat.

"Jangan sampai ini enggak dilakukan, itu enggak dilakukan. Itu yang saat ini terjadi, setengah-setengah. Menghindari beban ekonomi, tapi yang dilakukan malah memperbesar beban ekonomi, perburukan di sektor ekonomi, sosial, politik sebetulnya," ujar dia.

Baca juga: Tembus 1 Juta Kasus Covid-19, Bagaimana Posisi Indonesia di Asia?

Bukan faktor ekonomi

Dicky menyebutkan keberhasilan suatu negara dalam mengendalikan pandemi itu tidak tergantung pada kondisi ekonomi negara tersebut.

Menurut dia, negara kaya atau negara miskin semua bisa mengendalikan pandemi, tentu dengan mengambil opsi yang paling memungkinkan dan sesuai dengan kondisi sosial ekonomi negaranya.

Negara dengan kondisi ekonomi mapan misalnya, bisa saja lakukan lockdown demi menekan persebaran virus di tengah masyarakat.

Namun negara dengan kondisi ekonomi sebaliknya pun tetap bisa mencapai hal yang sama, yakni menekan persebaran virus seperti pencegahan dini penyebaran kasus. 

"Negara-negara Afrika adalah contoh dari hal ini, mengapa mereka kasusnya relatif sedikit, karena respons awal yang cepat. Mesir, Lesoto, mereka melakukan pengetatan besar, sebelum adanya kasus bahkan," ungkap Dicky.

Baca juga: 1 Juta Kasus Covid-19 dan Respons Pemerintah...

Negara di Afrika

Pengetatan di sejumlah negara Afrika terus dilakukan sejak awal hingga saat ini, sehingga tanpa melakukan lockdown sekali pun kondisi pandemi di sana bisa relatif terkontrol.

Dari 57 negara di Afrika yang terdampak Covid-19, hanya 1 negara, yakni Afrika Selatan yang kasusnya lampaui angka 1 juta.

Kasus Covid-19 di-56 negara yang lain semuanya ada di bawah angka 500 ribu hingga Selasa (26/1/2021) berdasarkan data yang ditampilkan Worldometer.

"Itu status ekonominya jauh di bawah Indonesia, untuk beberapa banyak negara itu. Dan mereka tahu, lockdown itu akan membuat penduduk mereka jatuh jauh lebih miskin," kata dia.

Menyadari kondisi ekonomi negara dan masyarakatnya yang tidak memungkinkan untuk mengambil langkah penguncian, negara-negara di Afrika banyak yang melakukan upaya pencegahan sejak dini. Ini lah yang disebut Dicky tidak dilakukan Indonesia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Lewati 1 Juta, Menkes: Rakyat dan Pemerintah Harus Kerja Sama Atasi Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com