Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 7,7 di Gujarat Sebabkan 20.000 Orang Meninggal

Kompas.com - 26/01/2021, 09:55 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat hari ini dua dekade yang lalu, 26 Januari 2001, wilayah Gujarat di sisi barat laut India dilanda gempa tektonik berkekuatan cukup besar.

Berdasarkan Volcano Discovery, gempa ini memiliki kekuatan M 7,7 dan terjadi pada hari Jumat ketika itu, pukul 08.46 waktu setempat, di kedalaman 16 kilometer.

Namun, ahli seismologi Amerika Serikat dan China menyebut getaran itu ada di kisaran M 7,6 - 7,9. Sementara tim dari India dan Inggris hanya mengatakan kekuatannya lebih dari M 6,9.

Baca juga: 25 Januari 1939, 28.000 Orang Tewas karena Gempa di Cile

Guncangan terasa hingga Pakistan, Bangladesh, dan Nepal

Guncangan tidak hanya dirasakan di Gujarat saja, tapi juga di luar kawasan India, mulai dari Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.

Meskipun bermagnitudo cukup besar, namun gempa tidak sampai menimbulkan gelombang tsunami.

Akan tetapi, gempa yang berlangsung selama 45 detik itu mengakibatkan belasan ribu orang tewas, dan puluhan ribu lainnya ketika itu, belum ditemukan.

Menteri Pertahanan India saat itu George Fernandes sempat memperkirakan, jumlah korban tewas akibat gempa yang melanda India bagian barat mencapai 100.000 orang lebih. 

Namun Menteri Dalam Negeri Gujarat Haren Pandya menyatakan bahwa angka 100.000 orang tewas itu merupakan perkiraan Fernandes sendiri. Ia sendiri seperti perhitungan pemerintah memperkirakan korban tewas antara 15.000-20.000 orang.

Kebanyakan korban terjebak dan tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk, karena pada saat itu hari libur nasional dan banyak masyarakat yang berdiam di dalam rumah. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Shaanxi Tewaskan 830.000 Orang di China

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com